Fakultas Peternakan UGM kembali berduka. Salah seorang guru besarnya, yakni Prof. Dr. Ir. Sudi Nurtini, telah berpulang pada Jumat (3/1) di RS Panti Rapih.
Prof. Nurtini telah mengabdikan sebagian besar masa hidupnya di Fakultas Peternakan UGM. Ia merupakan lulusan dari UGM tahun 1978. Setelah itu ia langsung menjadi dosen di Fakultas Peternakan UGM hingga menjelang kepulangannya. Bidang yang menjadi fokus mendiang semasa itu adalah ekonomi peternakan.
Selain mengajar, almarhum juga aktif melakukan penelitian serta pengabdian masyarakat dalam bidang tersebut. Untuk itulah namanya banyak tercantum dalam dalam berbagai hasil penelitian, baik berupa jurnal maupun buku.
Fakultas Peternakan UGM menyelenggarakan seminar purnatugas bagi dosen yang telah memasuki masa purnatugas, yaitu Prof. Dr. Ir. Sri Harimurti, SU dan Dr. Ir. Setiyono, SU pada Selasa (7/1) di Auditorium Drh. R. Soepardjo Fapet UGM. Seminar purnatugas tersebut mengambil tema “Peran Peternakan dalam Menghasilkan Produk Pangan yang Sehat”.
Prof. Dr. Ir. Sri Harimurti, SU merupakan dosen di Laboratorium Ilmu Ternak Unggas Fapet UGM. Dalam seminar tersebut, Prof. Sri Harimurti menyampaikan materi berjudul “Probiotik Bakteri Asam Laktat Asli Indonesia Sebagai Alternatif Pengganti Antibiotic Growth Promoters Pada Unggas: Perannya Untuk Kesehatan Usus dan Keamanan Pangan Daging dan Telur”. Sementara itu, Dr. Ir. Setiyono, SU yang merupakan dosen di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging menyampaikan materi berjudul “Menyiapkan Produk Daging Yang Sehat”.
Yogyakarta (TROBOSLIVESTOCk.COM). Limbah peternakan dan hasil ikutan pemotongan ternak saat sangat bernilai ekonomi tinggi jika dikelola secara terpadu oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan lembaga yang selalu melakukan aktif mengembangkan kemampuan.
SDM berperan penting sebagai agent of change dan merupakan kunci keberhasilan pengelolaan peternakan terintegrasi, khususnya dalam hal pemanfaatan limbah peternakan. Limbah peternakan yang dimanfaatkan dengan benar akan mendatangkan nilai ekonomi sehingga berkontribusi bagi perekonomian perdesaan. Selain itu juga dapat menurunkan efek gas rumah kaca karena emisi gas metana yang berasal dari limbah peternakan dan pemotongagn ternak.