Pos oleh :

admin

Dengan Kemasan Khusus, Logistik untuk Korban Bencana Lebih Awet

INDONESIA dikenal berada pada jalur api (ring of fire), sehingga secara geografis rentan terhadap bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering ditemui, yakni sulitnya pendistribusian logistik ke daerah terdampak bencana yang sulit dijangkau.

Sehingga, sangat penting adanya pengemasan makanan yang mudah didistribusikan ke daerah bencana. Tak kalah penting, aman, sehat, utuh dan halal (Asuh), tahan lama, murah serta bergizi tinggi. Menurut Dr Ir Endy Triyannanto SPt MEng IPM ASEAN Eng sebagai dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM selaku ahli di bidang pengemasan makanan berbasis peternakan, salah satu alternatif pengemasan makanan yang dapat mengawetkan dan menjaga kualitas produk saat ini adalah pengemasan retort pouch, yaitu pengemasan plastik berteknologi militer yang memungkinkan makanan didistribusikan dengan mudah ke daerah terdampak bencana. read more

Retort Pouch, Alternatif Pengemasan Makanan Untuk Daerah Terdampak Bencana

Indonesia berada pada jalur api (ring of fire) yang secara geografis sangat rentan terhadap bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering ditemui ialah sulitnya pendistribusian logistik ke daerah terdampak bencana yang sulit dijangkau. Untuk itu, ide tentang pengemasan makanan yang tahan lama, ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal), murah, bergizi tinggi, dan mudah didistribusikan ke daerah bencana sangat diperlukan saat ini.

“Salah satu alternatif pengemasan makanan yang dapat mengawetkan dan menjaga kualitas produk saat ini adalah pengemasan retort pouch, yaitu pengemasan plastik berteknologi militer yang memungkinkan makanan didistribusikan dengan mudah ke daerah terdampak bencana,” kata Dr. Ir. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng., IPM, ASEAN Eng., dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM ketika ditemui di kampus Fapet, Jumat (6/12). read more

Elisa Christian Ikuti Kegiatan Pertukaran Budaya di Tiga Negara

Elisa Christian, mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM angkatan 2018, mengikuti kegiatan pertukaran budaya dan pengabdian kepada masyarakat di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan bertajuk “Saudara Satu Negara” ini dilaksanakan pada 10—17 November 2019.

“Dalam kegiatan ini, saya mengikuti workshop Community Development di CoSpace Park National University of Singapore dan University of Malaya, berkunjung ke pusat pertukaran budaya asing di Malaysia Tourism Center (MaTic), dan berkunjung ke panti asuhan di Thailand,” ujar Elisa ketika dihubungi Selasa (3/12) di Kampus Fapet UGM. Dalam workshop tersebut, dirinya belajar tentang pemberdayaan masyarakat dengan potensi yang mereka miliki. read more

Alumni Fapet UGM Menjadi Science Ambassador Puspiptek

Alumni Fapet UGM angkatan 2014, Nisma Islami Maharani, menjadi Science Ambassador Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek). Dirinya dilantik dalam acara Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2019 pada 3—6 Oktober 2019.

“Menjadi Science of Ambassador merupakan suatu kehormatan besar dan kebanggaan bagi kami sebagai penerus bangsa. Sebagai wajah muda science, perlu dikembangkan lagi pemikiran penerus-penerus bangsa yang inovatif, kreatif, dan motivatif. Kami juga ingin agar masyarakat aware bahwa teknologi itu sangat penting,” ujar Nisma ketika dihubungi Selasa (3/11). read more

Mahasiswa Fapet UGM Sulap Limbah Bulu Ayam Menjadi Papan Partikel

Yogyakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM angkatan 2016 menciptakan prototipe papan partikel berbahan dasar limbah bulu ayam dan botol plastik sekali pakai.

Produk inovatif tersebut dibuat oleh Imaniar Rusyadi, Fahmi Arrasyid, dan Dian Setya Budi sebagai salah satu solusi atas masalah lingkungan yang disebabkan oleh kedua jenis limbah, yang sulit didekomposisi secara alami. Selain itu, ketersediaanbulu ayam dan botol plastik sangat melimpah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (2019), produksi ayam ras pedaging di Indonesia pada 2018 mencapai 2.144.013 ton. Produksi bulu ayam broiler per ekor adalah 9,6% sehingga dapat diproyeksikan volume bulu ayam dalam setahun. Produksi limbah plastik di Indonesia juga mencapai tahap yang serius, yaitu 64 juta ton per tahun dan merupakan yang terbesar kedua di dunia. read more