Pos oleh :

admin

Fapet UGM dan Masyarakat Ekonomi Syariah Bekerja Sama Bidang Sosialisasi dan Edukasi Halal

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan Masyarakat Ekonomi Syariah DIY bekerja sama dalam bidang sosialisasi dan edukasi halal. Nota kesepahaman bersama ditandatangani pada Kamis (11/10) di Jogja Expo Center.

“Dalam dunia peternakan, pangan yang halal dan tayib merupakan hal yang penting. Pangan yang halal dan tayib tidak semata-mata meraup keberkahan secara spiritual, tetapi juga selaras dengan semangat dalam food security and safety. Pada akhirnya, hal ini berujung pada hidup sehat dan berkah,” ujar Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D ketika ditemui di Fapet UGM usai acara penandatanganan nota kesepahaman. read more

Prospek Industri Peternakan Dalam Perspektif Pemerintah

Bertambahnya penduduk Indonesia dan meningkatnya arus urbanisasi menjadi 6,6% pada 2035 berpotensi mengurangi jumlah produsen pangan di perdesaan. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi berkembangnya industri peternakan di Indonesia mengingat kebutuhan pangan di dunia akan meningkat sebesar 60% karena pertambahan penduduk.

“Jumlah populasi sapi dan kerbau selama kurun waktu 2010—2014 terus mengalami kenaikan. Meskipun demikian, masih ada tantangan-tantangan dalam pengembangan sapi dan kerbau,” ujar Ismatullah Salim, S.Pt., selaku Kasubbag Akuntansi, Verifikasi dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (TLHP), Bagian Keuangan Setditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI pada saat memberikan pembekalan in-class training kepada peserta Work-Based Academy, Jumat (5/10) di Fakultas Peternakan UGM. read more

Peluang dan Tantangan Industri Peternakan Indonesia

Penggunaan antibiotic and growth promoter (AGP) yang berlebih menjadi tantangan bagi dunia industri peternakan di Indonesia. AGP merangsang resistensi bakteri dan residu yang tersimpan dalam produk peternakan (daging, susu, telur) berbahaya bagi kesehatan manusia karena menyebabkan resistensi bakteri pathogen. Food and Agriculture Organization mencatat penggunan antibiotik dalam pertanian mencapai 63.000—240.000 ton setiap tahun.

“Tantangan tersebut ditambah dengan daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah terhadap produk peternakan. Dari 260 juta penduduk Indonesia, hanya 30 juta penduduk yang berdaya beli tinggi,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU ketika memberikan pembekalan dalam in-class training Work-Based Academy, Senin (1/10) di Fakultas Peternakan UGM. read more

Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas daratan 192 juta Ha memiliki 80% petani kecil yang berlahan kurang dari 1 Ha dan 28 juta rumah tangga petani dengan 11,1 juta diantaranya tidak memiliki lahan. Sebanyak 50% dari 13 juta Ha penghasil pangan (padi) berada di Pulau Jawa dan 50 % petani menguasai hanya 21% dari keseluruhan lahan pertanian.

“Atas dasar itulah, pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan perlu dilakukan. Masyarakat dapat diberdayakan untuk mengelola potensi-potensi lokal untuk mencapai kemakmuran,” ujar Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fapet UGM, Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D. ketika memberikan pembekalan kepada peserta in-class training Work Based Academy, Senin (1/10) di Fapet UGM. read more

Mahasiswa Fapet UGM Raih Penghargaan Poster Terbaik Dalam LKTI Tingkat Nasional

Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Laksa Ersa Anugratama, meraih penghargaan poster terbaik dalam Lomba LKTI Nasional PSP Scipertion KMP UNHAS yang diselenggarakan pada 14—15 September 2018 dengan tema isu sektor perikanan dan kelautan yang mandiri. Bersama Lutfiana Pasebhan Jati dari Prodi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi UGM, Laksa menampilkan poster berjudul “Utilisasi Sistem Informasi Geospasial Berbasis WEBGIS “SACOREEF” Sebagai Upaya Pelestarian Terumbu Karang dalam Rangka Mewujudkan Sustainable Maritime Development”. read more