Lulusan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM didorong untuk memiliki jiwa wiraswasta mengingat prospek peternakan yang bagus. Produk peternakan yang merupakan kebutuhan pokok menjadi isu strategis sekarang ini.
“Peternakan sekarang berskala industri. Perkembangan yang pesat di sektor budidaya menjadi sebuah kesempatan yang harus diambil oleh para lulusan. Bahkan, sekarang banyak mahasiswa yang sudah mulai berwiraswasta,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU, ketika memberikan sambutan dalam syukuran dan pelepasan sarjana, Rabu (29/8) di Auditorium Drh. R. Soepardjo Fapet UGM.
Guna menjembatani antara dunia akademik dan dunia kerja, Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menawarkan program work-based academic kepada alumninya. Peserta yang lolos seleksi akan ditempatkan di perusahaan mitra untuk magang selama 3 bulan.
“Program ini kami sebut dengan belajar bekerja, konsepnya adalah meningkatkan keterampilan para alumni. Melalui program ini, kami mencoba mendekatkan dunia akademis dan industri agar alumni memiliki bekal ketika bekerja atau ketika berwiraswasta,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU ketika memberikan sambutan dalam syukuran dan pelepasan sarjana, Rabu (29/8) di Auditorium Drh. R. Soepardjo Fapet UGM.
Perkembangan teknologi yang pesat, khususnya IT, harus dapat diantisipasi dan dimanfaatkan. Oleh karena itu, Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mengusung tema Peternakan Menyongsong Era Industri 4.0 dalam peringatan Dies Natalis ke-49.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU, ketika membuka rangkaian peringatan Dies Natalis ke-49 pada Minggu (26/8) di halaman kampus Fapet UGM. “Perkembangan teknologi merupakan suatu keniscayaan. Kita harus mampu memanfaatkan, khususnya teknologi di bidang peternakan, bukan dimanfaatkan oleh teknologi,” ujar Ali.