Pos oleh :

nadia_fapet

Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura

Livestockreview.com, News. Sapi madura telah ratusan tahun tinggal berdampingan dengan masyarakat di bumi Madura, Jawa Timur. Hal itu menjadi bukti bahwa sapi secara potensi geografis sangat cocok untuk tumbuh dan berkembang di Madura. Menyatunya sapi madura dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Madura harus menjadikan tumbuh kembangnya rasa bangga masyarakat Madura terhadap sapi madura.

Sapi madura tidak hanya menjadi aset Madura namun juga salah satu aset penting plasma nutfah sapi nasional. Ada banyak hal yang dapat dikembangkan berkenaan dengan potensi besar sapi madura tersebut, mulai dari breeding, recording, manajemen pakan, feed mill, sosial ekonomi, pembentukan komunitas sapi Sonok Madura, dan sampai pada hilirisasi produk sapi madura. read more

Fakultas Peternakan UGM digandeng UTM Membentuk Pusat Risbang Sapi Madura

Fakultas Peternakan UGM digandeng Universitas Trunojoyo Madura (UTM) membentuk Pusat Riset dan Pengembangan (Risbang) Sapi Madura. Pusat Risbang ini diharapkan menjadi penjaga gawang tidak hanya pada kelangsungan tumbuh kembangnya sapi madura, namun juga kualitasnya serta berbagai kajian hubungan sosial ekonomi sapi madura dengan kehidupan masyarakat Madura.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Peternakan UGM, Ir. Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng dalam acara launching Pusat Risbang Sapi Madura, Sabtu, 11 September 2021 di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Kedaireka yang merupakan kerja sama Fakultas Peternakan UGM dengan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dalam hal ini UGM sebagai tenaga ahli. read more

Rangkaian Kegiatan Dies Natalis Ke-52 Fakultas Peternakan UGM Telah Dibuka

Rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-52 Fakultas Peternakan UGM telah dibuka pada Minggu, 12 September 2021. Acara yang dikemas secara luring terbatas dan daring tersebut diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan dosen dan tenaga kependidikan purna tugas. Acara pembukaan secara simbolis ditandai dengan pelepasan burung.

“Tidak terasa Fakultas Peternakan sudah berusia 52 tahun dan selama itu pula karya dan upaya membangun dunia peternakan berupa hasil penelitian, kajian, dan pengembangan, yang akhirnya menjadi kebijakan, telah dihasilkan oleh civitas akademika Fakultas Peternakan,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut. read more

Pemuda Buyutan Gunungkidul Diajak Tekuni Ternak Domba Ala Gembala Gunung

YOGYA, harianmerapi.com – Tim Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mendampingi 40 pemuda di Buyutan Ngalang Gunungkidul mengenai cara beternak domba secara ekstensif sejak Juni sampai September, tahun ini.

Rangkaian kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM.

Menurut dosen pembimbing kegiatan, Dr Muhsin Al Anas SPt, program ini mengusung tema, Gembala Gunung: Pengembangan Peternakan Domba Secara Ekstensif pada Kelompok Pemuda di Buyutan, Ngalang, Gunungkidul. read more

“Gembala Gunung” Berdayakan Pemuda Beternak  Secara Lebih Efisien

Tim mahasiswa Fakultas Peternakan UGM mendampingi 40 pemuda di Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Kabupaten Gunungkidul mengenai cara beternak domba secara ekstensif selama Juni-September 2021. Program yang diberi nama Gembala Gunung tersebut termasuk ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM dan merupakan solusi untuk meningkatkan keterampilan dan semangat pemuda dalam mengembangkan peternakan dengan sistem yang lebih efisien dan menguntungkan.

“Pemuda adalah aktor penting yang perlu dilibatkan dan diberdayakan agar dapat memberikan kontribusi positif bagi diri/keluarga dan lingkungannya. Transfer pengetahuan dan teknologi menjadi penting untuk meningkatkan keterampilan peternak, terutama pemuda yang telah sadar teknologi. Terlebih sebagian besar (hampir 90%) peternakan di Indonesia masih dijalankan secara tradisional dan belum efisien,” kata Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt selaku dosen pembimbing kegiatan. read more