Fakultas Peternakan UGM bersama kalangan akademisi, pemerintah dan dunia industri penyamakan kulit melakukan pemetaan kebutuhan kulit di tanah air. Kegiatan diwujudkan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Fakultas Peternakan UGM, Jumat (17/5). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan yang didanai oleh Erasmus+ CBHE dengan judul “Enhancing Sustainable and Green Leather Technology in Indonesia” (ELEGTEC) mulai 2024-2027. Proyek ini berkolaborasi antara Indonesian partner (UGM, UNHAS, UNRAM, Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, dan Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) dan European pertner (EGE University, Turkey, Ethnicon Metsovion Polytechnion, Greece, University of Pisa, Italy, C.G.C Di Coluccia Michele & C. S.A.S, Italy, dan Creativdev, Greece). Focus Group Discussion (FGD) dihadiri oleh anggota ELEGTEC, akademisi, pemerintah, dan industri penyamakan kulit di Indonesia.
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM bersama PT Pertamina (Persero) mengadakan Training Capacity Building Pengembangan Biomassa selama dua hari, 16-17 Mei 2024. Kegiatan ini diikuti 17 orang peserta baik dari PT Pertamina maupun Fapet UGM.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., IPU., ASEAN Eng, mengatakan Fapet UGM memiliki potensi besar dalam pengembangan energi biomassa khususnya yang berasal dari bioetanol dan biogas.
“Fapet ada Gama Umami sebagai varietas baru yang tengah dikembangkan dan berpotensi besar dalam pengembangan energi terbarukan,”papar Budi dalam sambutannya.
Masyarakat harus jeli dan tidak sembarangan dalam memilih hewan kurban khususnya sapi. Syarat utama dalam memilih sapi kurban yang perlu menjadi perhatian adalah sehat dan tidak cacat. Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Panjono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., mengatakan sapi yang sehat bisa dilihat dari penampilan fisik maupun tingkah lakunya.
Penampilan fisik sapi kurban yang sehat antara lain; moncongnya segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka; tracak kakinya menyerupai tempurung kelapa tertelungkup (mbathok dalam Bahasa Jawa); matanya bersih, bersinar, tidak merah (belekan dalam Bahasa Jawa), dan tidak ada kotoran (blobok dalam Bahasa Jawa); serta pantat maupun anus juga bersih, tidak ada tanda-tanda mencret.
Sebanyak 137 siswa-siswi SMAN 10 Bogor mengunjungi Fakultas Peternakan, Selasa (14/5). Mereka diterima di Auditorium drh. R. Soepardjo. Didampingi 6 guru pendamping para siswa tersebut cukup antusias mengikuti acara dan bertanya seputar prosedur masuk serta tips bagaimana bisa diterima kuliah di UGM.
Yusni Eka Meilani, salah satu guru pendamping, mengatakan kedatangan mereka ke Fakultas Peternakan UGM merupakan rangkaian dari Program Pengenalan Kampus yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para siswa ketika memasuki perguruan tinggi khususnya UGM. UGM menjadi universitas yang menarik banyak minat siswa menengah atas untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas di UGM nantinya.
Tiga mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Program Studi S1 Ilmu dan Industri Peternakan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM Angkatan 2021 mengikuti program MBKM Magang di Sumiyoshi Livestock Station, Miyazaki University, Jepang, pada pertengahan Mei-pertengahan Agustus 2024. Mereka adalah Alma Zhahira Elvaretta Wibawa, Radedya Wardhana Putra dan Muhammad Yazida Rizky.
Sebelum berangkat tanggal 14 Mei, mereka mendapatkan pembekalan langsung dari Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, M.Sc., Ph.D., I.P.U., ASEAN Eng., Ketua Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., MP., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Sekretaris Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agri., Ph.D., IPP., dan Ir. Yogi Sidik Prasojo, S.Pt., M.Agr., Ph.D., IPP selaku Koordinator Kerja Sama Dalam Negeri Fapet, Senin (13/5).