Domba Awassi potensial dikembangkan sebagai pilihan unggul dalam dunia budi daya ternak. Terdapat sejumlah keunggulan yang ada pada domba Awassi, baik dari pertumbuhan daging, produksi susu hingga daya adaptasinya yang tinggi.

“Cocok dikembangkan di Indonesia karena aslinya domba Awassi dari daerah tropik,”papar peneliti yang juga dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Ir. Yustina Yuni Suranindyah, MS., Ph.D., IPM., Kamis (6/2).

Yuni menjelaskan domba Awassi memiliki pertumbuhan otot yang relatif cepat, membuatnya menjadi pilihan ideal untuk peternak yang menginginkan hasil panen yang optimal dalam waktu relatif singkat. Dengan pertambahan bobot yang mencapai 5-6 kg per bulan untuk betina dan 7-8 kg per bulan untuk jantan, domba Awassi menunjukkan efisiensi tinggi dalam pemanfaatan pakan. read more

Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM yang juga Ketua Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Prof. Dr. Ir. Kustantinah, DEA., IPU., menggagas adanya REPPPELITA (Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun). Gagasan Kustantinah ini sejalan dengan kondisi sumber daya alam melimpah yang dimiliki Indonesia sehingga kenaikan populasi kambing dari 3,2% per tahun dapat ditingkatkan.

“Misalnya dengan pemerataan pengembangan ternak di seluruh Indonesia pada lingkungan yang sesuai dan memberdayakan perguruan tinggi. Saat ini kan ada lebih sekitar 59 fakultas peternakan di Indonesia. Jika ada sinergi bersama dalam penerapan REPPPELITA (Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun) tadi pengembangan kambing yang diharapkan tentu akan lebih mudah,”kata Kustantinah, Rabu (5/2). read more

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) tidak hanya berperan dalam pendidikan dan riset di bidang peternakan, tetapi juga aktif dalam menjaga kualitas lingkungan, salah satunya melalui pengujian mikrobiologi kualitas air. Kegiatan ini selaras dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak serta SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

“Fapet UGM secara rutin melakukan pengujian kualitas air bersih maupun air limbah setiap tiga bulan sekali. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa sumber air yang digunakan tetap memenuhi standar kesehatan sekaligus meminimalkan risiko pencemaran lingkungan,”papar Kaprodi S1 Fapet yang juga Manajer Pusat Penelitian Ternak Tropik, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agri., Ph.D., IPP., Senin (3/2). read more

Bungkil inti sawit merupakan limbah dari pembuatan minyak inti sawit. Di Indonesia produksinya cukup tinggi termasuk kandungan protein kasar di dalamnya yang mencapai 14%-19% sehingga potensial dijadikan sebagai pakan ternak.

Hal ini disampaikan oleh peneliti dari Laboratorium Ilmu Makanan Ternak (IMT) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPU., ASEAN Eng., dalam acara Fapet Menyapa bersama Forum Wartawan Kampus Gadjah Mada (FORTAKGAMA), Jumat (24/1). Fapet Menyapa mengangkat tema Feed Additive pada Pakan Ternak. read more

Delegasi dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah berkunjung ke Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Kamis (23/1). Kegiatan ini menindaklanjuti kunjungan sebelumnya dari Fapet ke Palangkaraya bulan Desember 2024 lalu. Kunjungan fokus pada rencana Pemprov Kalimantan Tengah mendirikan pabrik pakan ternak.

Dalam kunjungannya ke Fapet, tim TPHP dipimpin oleh Sekretaris Dinas TPHP Kalteng, Ir. Retno Nurhayati Utaminingsih. Sementara dari Fapet dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra,  S.Pt., M.Sc. Ph.D., IPU., ASEAN Eng dan Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. read more