Sebanyak 18 fresh graduate program studi peternakan dari 7 perguruan tinggi di Indonesia selesai melaksanakan program Work Based Academy (WBA) pada Juli 2020. Program bertema Manajemen Closed House Broiler ini merupakan kerja sama antara Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan PT. Charoen Pokphand Indonesia dengan tujuan menyiapkan SDM terampil di dunia industri perunggasan.
“Program WBA memberikan keterampilan dalam hal industri perunggasan kepada lulusan baru sarjana peternakan, terutama pemeliharaan broiler menggunakan teknologi closed house. Negara tropis seperti Indonesia dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi sering menyebabkan ayam stres sehingga produktivitas menjadi rendah. Adanya closed house membuat lingkungan dapat disesuaikan dengan kebutuhan ternak sehingga produktivitas ternak akan lebih baik. Akan tetapi, masih sedikit SDM terampil untuk mengelola teknologi tersebut,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU. ASEAN. Eng. ketika menutup program WBA secara daring pada Senin (10/8).
Presiden Direktur PT. Charoen Pokphand Indoenesia Tbk., Dr (H.C) Thomas Effendy mengatakan, program WBA Batch #1, kerja sama antara Fakultas Peternakan UGM dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. menjadi trobosan luar biasa dalam membangun SDM unggul untuk industri perunggasan.
“Tantangan saat ini adalah menghasilkan peternakan ayam broiler yang efisien sehingga mampu bersaing dengan negara seperti Brazil. Industri peternakan di Brazil sudah sangat efisien, sehingga pangsa pasar mereka paling besar di dunia. Apabila kita tidak memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi tentu kita tidak akan mampu bersaing. Oleh sebab itu, SDM menjadi kunci utama,” ujar Thomas yang juga hadir dalam acara penutupan WBA.
General Manager Human Capital PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk., Ir. M. Syafri Afriansyah menambahkan, melalui mini-project yang dijalankan, masing-masing peserta dapat meningkatkan Complex Problem Solving yang menjadi kebutuhan keterampilan saat ini dan harus dimiliki oleh SDM industri perunggasan. Selain itu, mini-project yang dihasilkan dapat memberikan masukan dalam peningkatan manajemen perusahaan. Program WBA akan dilanjutkan secara berkala sebagai sarana dalam memberikan keterampilan lulusan program studi peternakan.
Para peserta mengikuti program WBA selama enam bulan yang dimulai pada Februari 2020 hingga Juli 2020. Kompetensi yang didapatkan peserta meliputi penggunaan closed house, MEE (mekanikal, elektrikal dan energi), sistem kemitraan peternakan broiler, nutrisi dan manajemen pemberian pakan broiler, serta kesejahteraan dan kesehatan broiler. (Humas Fapet/Nadia)