56 Insinyur peternakan dilantik pada Rabu (19/1) secara daring dan luring di University Club Hotel bersama dengan insinyur dari Fakultas Teknik UGM. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 orang berasal dari Republik Demokratik Timor-Leste.
“Kami ucapkan selamat kepada para peserta pelantikan. Melalui program insinyur, peserta tidak hanya mendapatkan two in one tetapi four in one, yaitu memperoleh gelar insinyur, sertifikat insinyur profesional, Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), dan kartu Kagama. Semoga dengan 4 hal tersebut membawa kita mengabdikan diri profesi di institusi masing-masing dalam rangka memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi nilai kemanfaatan, kebaikan, dan keadaban di seluruh penjuru negeri untuk kesejahteraan umat manusia. Selamat mengabdikan diri dengan profesi keinsinyuran di lembaga masing-masing,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan dalam acara pelantikan.
Dekan menambahkan, periode pelantikan ini istimewa karena ada dua menteri yang dilantik menjadi insinyur, yaitu Menteri Pertanian dan Perikanan, Republik Demokratik Timor-Leste, Ir. Pedro dos Reis, L.Agp., M.Si., IPU (menempuh program insinyur di Fakultas Peternakan UGM) dan Menteri KKP RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M., IPU (menempuh program insinyur di Fakultas Teknik UGM).
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Sc., (Eng), IPU., ASEAN Eng. mengatakan, PII mengucapkan terima kasih kepada UGM yang telah konsisten melaksanakan program insinyur hingga menghasilkan 1367 alumni dan menempatkan UGM pada urutan pertama dalam menghasilkan insinyur.
“Keinsinyuran pada hakikatnya adalah sebuah perjalanan. Pertama, pendidikan akademik, kemudian profesi, yaitu pengembangan kompetensi insinyur sehingga menjadi insinyur profesional di tingkat internasional. Perjalanan panjang ini kita sebut sebagai rantai nilai keinsinyuran. Dengan adanya UU keinsinyuran, maka rantai nilai keinsinyuran diformulasikan dan sarana dan prasarana disiapkan sehingga menjadi roadmap insinyur profesional di tingkat dunia. Proses ini dinamakan transformasi keinsinyuran,” ujar Heru.
Heru menambahkan, keinsinyuran adalah transformasi itu sendiri. Insinyur memainkan peran penting dalam menentukan peradaban sejarah manusia, yaitu dengan temuan dan inovasi yang membawa manusia dari peradaban satu ke peradaban selanjutnya. Insinyur juga memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah-masalah dunia menuju tujuan bersama yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDG) 2030, termasuk persoalan pandemi Covid-19.
Dirjend Dikti Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. dalam sambutannya memberikan selamat berkarya di bawah panji-panji PII dan UGM kepada para insinyur.
“Selamat membangun negeri, membangun kedaulatan bangsa dan negara dalam teknologi, infrastruktur, dengan berintegritas dan menjunjung tinggi etika dan marwah insinyur indonesia,” kata Nizam.
Ir. Pedro dos Reis, L.Agp., M.Si., IPU yang memberikan sambutan mewakili peserta pelantikan dari Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan mengatakan, hal ini merupakan keahlian dan sejarah baru bagi Timor Leste karena mendapat kepercayaan dari UGM.
“Kami akan menyebarluaskan ilmu dan teknologi yang diperoleh dan sebagai Menteri Pertanian dan Perikanan, Republik Demokratik Timor-Leste, bersama teman-teman insinyur yang dilantik akan berusaha melakukan hubungan kerja yang baik dan berjanji kerja sama tidak akan berhenti. Kami juga akan menyosialisasikan kepada teman-teman yang hari ini belum menempuh insinyur,” ujar Pedro.
Ketua Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan UGM, Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si., IPU., ASEAN. Eng ketika dihubungi pada Kamis (20/1) mengatakan, insinyur peternakan yang dilantik merupakan lulusan Program Profesi yang siap berkiprah di dunia peternakan.
“Perlu diketahui bahwa Fakultas Peternakan UGM membuka Program Profesi Insinyur Peternakan melalui dua jalur, yaitu jalur Reguler dan jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Untuk itu, saya mengajak kepada para Sarjana Peternakan yang sudah mempunyai pengalaman kerja 2 tahun untuk mengikuti Program Profesi Insinyur reguler. Dan yang sudah memiliki pengalaman kerja 5 tahun bisa mengikuti Program Profesi Insinyur RPL,” ujar Sigit. (Humas Fapet/Nadia)