Dalam peringatan dies ke-49, Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan peternak kambing dan domba DIY meresmikan keberadaan Koperasi Perserikatan Peternak Kambing dan Domba Yogyakarta (PPKDY). Peresmian dilakukan Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus., DAA., DEA., IPU, di Auditorium fakultas setempat, Selasa (19/9).
Menurut Ali Agus, kehadiran Koperasi Perserikatan Peternak Kambing dan Domba Yogyakarta (PPKDY) merupakan wujud sinergi Fakultas Peternakan UGM dan peternak dalam mengembangkan industri kambing dan domba. Fakultas Peternakan UGM memberikan dukungan dari sisi ilmiah dan teknologi untuk pengembangan breeding yang merupakan salah satu tantangan yang dihadapi peternak.
“Peternak telah lama berharap adanya kerja sama seperti ini untuk menghadapi globalisasi, kapitalisasi, dan modernisasi,” ujar Ali Agus.
Koperasi PPKDY, menurut Ali Agus, diharapkan dapat menjadi soko guru ekonomi Indonesia yang mempunyai kepentingan bisnis yang sama dan saling menguatkan. Untuk itu, spirit persatuan menjadi sangat penting dan strategis karena akan memudahkan dalam mengembangkan industri kambing dan domba.
Ali Agus menandaskan mindset industri harus ditanamkan dalam pengembangan kambing dan domba. Sebab, berbicara mengenai industri maka berbicara pula soal volume, efisiensi, ilmu pengetahuan dan teknologi, financial engineering, dan sebagainya.
“Kami siap mendukung itu karena hal tersebut sesuai dengan filosofi Fapet UGM dalam hal pengabdian kepada masyarakat, yaitu hilirisasi hasil ilmu pengetahuan dan teknologi, kemitraan, dan transfer teknologi,” katanya.
Sebagai Dekan Fapet UGM, ia merasa optimis akan pengembangan industri kambing dan domba karena para peternak saat ini sudah berpikiran lebih maju. Kambing dan domba Indonesia merupakan ternak yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Kita berharap peternak menangkap peluang ini. Dengan teknologi yang kita kembangkan, diantaranya menciptakan burger pakan yang merupakan fermented complete feed tentu dapat membantu peternak memelihara sapi dan kambing dalam jumlah yang banyak tanpa harus memikirkan pakan,” tuturnya.
Heri Kurniawan, Ketua Koperasi PPKDY, mengatakan Koperasi PPKDY mempunyai target menjadi koperasi yang terdepan dalam inovasi pada tahun 2024. Koperasi PPKDY memiliki visi untuk membantu pemerintah dalam berswasembada daging dan susu.
“Selain itu, kitapun akan terus meningkatkan kompetensi anggota, dan meningkatkan kesejahteraan anggota melalui program-program yang telah kami rancang,” kata Heri.
Sementara itu, Aprilla Respati Adi, Ketua PPKDY, berharap agar Fapet UGM dapat melakukan pendampingan kepada para peternak.
“Kita berharap Fapet UGM terus mengedukasi kami, misalnya dalam hal pembuatan pupuk, pemanfaatan urine kambing, dan sebagainya. Ini tentu akan menjadi sinergi yang luar biasa,” kata Aprilia Respati.
Kontes Ternak Kambing PE dan Sapi Potong
Selain itu, dalam rangkaian dies natalis ini Fakultas Peternakan juga mengadakan Kontes Ternak Kambing Peranakan Ettawa (PE) dan sapi Potong, Senin (17/9) di Pasar Hewan Terpadu, Pengasih, Kulon Progo.
Kategori yang dilombakan untuk kambing PE yaitu calon induk, induk, calon pejantan dan pejantan. Sedangkan untuk sapi potong terdapat enam kategori, yaitu Sapi PO pejantan, induk, calon pejantan, calon induk, penggemukan sapi putih dan non putih.
Kontes ternak ini memperebutkan Juara 1, 2 dan 3 dengan total hadiah sebesar Rp75.000.000,00 untuk seluruh kategori baik untuk kambing PE dan sapi potong. Para pemenang dan peserta yang masuk nominasi 10 besar akan mendapatkan sertifikat untuk semua kategori. Penghargaan ini diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi bagi Peternak di DIY secara umum dan khususnya di daerah Kabupaten Kulon Progo. (Humas UGM/ Agung-Satria)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/17066-fapet.ugm-ppkdy.bersinergi.kembangan.industri.kambing.dan.domba