Fakultas Peternakan UGM pada periode 2016-2021 telah menetapkan target program aksi dalam rangka mengantarkan dan menjadikan fakultas ini sebagai kampus rujukan bangsa di bidang peternakan dan the world class Faculty of Animal Science. Setidaknya selama empat tahun terakhir ini beberapa target kinerja telah tercapai, bahkan melebihi sebagaimana target yang ditetapkan oleh Renstra dan Renop 2017-2021.
“Target kita adalah menjadi lima besar di Asean dan menjadi top ten sebagai tropical countries pada tahun 2020 – 2025,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU, di auditorium fakultas setempat pada puncak peringatan Dies ke-49.
Selama empat tahun terakhir ini, kata Dekan, beberapa target telah tercapai, bahkan melebihi sebagaimana target yang ditetapkan oleh Renstra dan Renop 2017-2021. Dalam bidang pendidikan, hingga wisuda periode Oktober 2018, Fakultas Peternakan UGM telah meluluskan 5.256 sarjana, 750 master dan 119 doktor.
Fakultas Peternakan UGM telah memperoleh akreditasi A dari BAN PT dan sertifikasi internasional versi AUN QA untuk Program Studi S1, serta memperoleh akreditasi A tanpa visitasi untuk Program Studi S2 dan S3. Kondisi ini tentu berpengaruh pada peningkatan minat calon mahasiswa sehingga selektivitas pun naik secara signifikan.
“Demikian juga aneka prestasi mahasiswa baik dalam kegiatan akademik maupun co/ektra kurikuler olah raga, seni, organisasi, program pertukaran baik nasional maupun internasional, dan pelaksanaan jaminan mutu pendidikan,” kata Dekan.
Sebagai pendiri jejaring SEANAS, Fakultas Peternakan UGM secara aktif memberikan kontribusi dalam menentukan kompetensi lulusan peternakan di tingkat Asean. Sementara itu, dalam bidang penelitian, publikasi dan pengabdian pada masyarakat serta kerja sama menunjukan hasil yang menggembirakan. Selama tahun 2018 telah dihasilkan sebanyak 65 kerja sama dan 103 publikasi.
“Dalam bidang SDM terjadi peningkatan secara signifikan terhadap jumlah dosen bergelar doktor yang mencapai 56, angka ini jauh di atas rata-rata UGM sebesar 52,44 persen,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Ali Agus juga menyampaikan berbagai hal diantaranya kegiatan Halal Research Center dan Puskapena. Di bidang Pengembangan Usaha diantaranya Unit Pelayanan Teknis (UPT) Ternak Perah dan Plaza Agro Gadjah Mada dan lain-lain.
Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., menilai Dies ke-49 Fakultas Peternakan UGM merupakan dies yang luar biasa dan dihadiri jumlah mitra paling banyak. Hal ini menunjukkan bila Fakultas Peternakan UGM memiliki visi jauh kedepan.
“Universitas menyadari semua bisa maju hanya dengan berkolaborasi yaitu bekerja sama dengan para mitra,” katanya.
Menanggapi laporan Dekan, Paripurna menuturkan ada satu hal yang cukup mencengangkan terkait soal perbandingan dosen, mahasiswa S2 dan S3 mengingat jumlah keseluruhan dosen sudah mencapai 80 persen. Angka ini mungkin yang terbesar di UGM.
Sementara jumlah guru besar juga sudah mencapai 18 atau 25 persen. Angka-angka ini menjadi kontroversial, sebab Fakultas Peternakan UGM hanya didukung dengan RKAT ketiga terbawah di UGM.
“Ini ilmu apa yang dipakai pimpinan fakultas, saya harus bisa belajar dengannya. Lebih dari itu, Fakultas Peternakan telah mampu memanfaatkan kemajuan revolusi industri 4.0 seperti yang dikatakan tadi, dan teknologi tersebut tidak hanya memajukan science, tetapi juga mengkolaborasikan atau mengombinasikan kerja sama science, industri dan masyarakat,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/17393-fakultas.peternakan.ke-49.menuju.10.besar.tropical.countries