Untuk menjawab kebutuhan peternak akan rumput yang berkualitas, Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan Perserikatan Peternak Kambing dan Domba Yogyakarta (PPKDY) mengembangkan riset rumput gajah (Pennisetum Purpureum) di beberapa lokasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Riset ini penting sekali untuk dilakukan karena petani memerlukan rumput yang memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat, mengandung lebih banyak biomassa dan nutrisi yang cukup. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan adaptasi rumput gajah yang ditanam di beberapa wilayah,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU seusai acara Diseminasi Hasil Penelitian dan Launching Kebun Bibit Hijauan Makanan Ternak, Minggu (6/1) di kampus Fapet UGM.
Dekan menambahkan, berdasarkan radiasi sinar gama yang dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), diperoleh 6 calon varietas rumput gajah yang akan diujikan di beberapa lokasi, yaitu di Gunung Kidul, Magelang, Sleman, dan Bantul. “Calon varietas tersebut diujikan di lahan peternak anggota PPKDY. Dari hasil pengujian tersebut, diharapkan diperoleh data yang komprehensif sebagai langkah awal pengembangan rumput unggul,” ujar Dekan.
Ketua tim pengembangan rumput, Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM mengatakan bahwa rumput yang telah ditanam di kampus Fapet UGM memiliki produksi yang tinggi, yaitu diatas 40 kg/m2.
“Selama ini di Indonesia sudah ada beberapa jenis tanaman pakan yang sudah dikenal oleh peternak, namun keterbatasan lahan di Pulau Jawa menjadi permasalahan tambahan akan tersedianya hijauan pakan yang mempunyai tingkat pertumbuhan baik, berkualitas, dan kuantitasnya lebih banyak,” ujar Nafi.
Ketua PPKDY, Aprilla Respati Adi, menyambut baik kerja sama riset tersebut dan berterimakasih kepada Fapet UGM yang menjadikan PPKDYsebagai mitra riset dan pengembangan peternakan. (Humas Fapet/Nadia)
Sudah mulai tanam.hari ini
Semoga kerja sama ini menjadikan peternak semakin bersemangat