Dalam rangka memberikan perspektif dan wawasan mengenai produksi ternak dan pengelolaan sumber daya lokal, Fakultas Peternakan UGM menyelenggarakan The 8th International Seminar on Tropical Animal Production (ISTAP) pada 23—25 September 2019 di Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta. Seminar ini merupakan seminar rutin yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali dan pada tahun ini bertepatan dengan Dies Natalis ke-50 dan Lustrum X Fakultas Peternakan UGM.
“Ilmu pengetahuan tidak berarti jika tidak diwujudkan dalam bentuk karya tertulis ataupun pertemuan ilmiah. Acara ini merupakan wadah bagi ilmuwan untuk mempresentasikan hasil penelitian serta untuk membangun jejaring. Hasil penelitian di bidang ini telah membawa perbaikan dalam kehidupan yang memperkaya kita secara intelektual maupun spiritual sehingga siap untuk berkompetisi di tingkat dunia,” ujar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU ketika memberikan sambutan dalam pembukaan ISTAP di Royal Ambarrukmo Hotel, Senin (23/9).
Rektor berharap, seminar ini dapat menjadi ajang menumbuhkan jejaring akademik dan meningkatkan keberlangsungan kerja sama jangka panjang baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., mengatakan, seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi keamanan pangan nasional, yang merupakan isu penting di Indonesia.
“Produksi pangan yang mencukupi, khususnya pangan hasil ternak, merupakan tantangan tersendiri dalam era pemanasan global. Ini membutuhkan solusi cerdas,” ujar Dekan.
Bersamaan dengan seminar tersebut, Dekan menambahkan, akan diselenggarakan pertemuan Southeast Asia Network of Animal Science (SEANAS). Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Dekan atau Ketua Departemen dari Program Studi Peternakan di ASEAN dan negara-negara tetangga, yaitu Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina. SEANAS dibentuk pada 2009 dan bertujuan sebagai ajang untuk mencapai kemajuan di bidang pendidikan.
Ketua panitia ISTAP, Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM mengatakan, seminar ini disambut antusias oleh total 365 peserta seminar dari 12 negara.
“Panitia menerima 267 peserta dengan paper yang dipresentasikan sebanyak 171, poster sebanyak 51, dan ditambah dengan listener dan tamu undangan total sebanyak 365 orang,” ujar Nafiatul. (Humas Fapet/Nadia)