Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mempresentasikan poster penelitian berjudul Comparison of Basic Characteristic on Onion Based and Water Based Beef Hamburg Steak Quality di Chosun University, Korea, pertengahan Agustus 2019. Kegiatan ini merupakan tugas akhir dari program magang mereka di Chungnam National University, Korea. Tiga mahasiswa tersebut adalah Laras Santi Nur’aini (2017), Elsa Cleantha Andira (2017), dan Wahyu Eka Putri (2017).
“Kami melaksanakan penelitian selama magang berlangsung, yaitu pada pertengahan Juli hingga Agustus 2019. Dalam penelitian tersebut, kami membandingkan karakteristik hamburg steak dengan penambahan bawang putih dan air. Penelitian ini dilakukan karena tingkat konsumsi daging di negara maju dan berkembang terus meningkat, terutama di Korea,” ujar Laras dalam rilis yang dikirimnya Jumat (27/9).
Laras menambahkan, beberapa negara menggunakan bawang putih dalam pengolahan hamburg steak, sementara yang lain menggunakan air sebagai bahan tambahan. Penelitian dilakukan untuk membandingkan karakteristik hamburg steak yang dilihat dari warna daging, susut masak, dan tekstur analisis.
“Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua uji tersebut dilihat dari susut masak, analisis tekstur, dan warna daging. Bawang putih dapat menggantikan air sebagai bahan tambahan dalam hamburg steak, keduanya bisa menjadi pilihan tergantung selera,” jelas Laras.
Selama melaksanakan penelitian dan mempresentasikan poster, ketiganya didampingi oleh mentor dan profesor di laboratorium ilmu daging di CNU. “Para mentor sangat membantu dan membuka wawasan kami. Dalam kelompok kami juga ada mahasiswa dari Kamboja, hal ini melatih kemampuan kami dalam bekerja sama, bertukar ilmu, dan memahami perbedaan,” ungkap Laras.
Kegiatan presentasi poster diselenggarakan oleh National Institute for International Education (NIIED), Ministry of Education, Republic of Korea dengan juri dari beberapa universitas di Korea.
Program Magang
Laras, Eka, dan Putri merupakan mahasiswa Fapet UGM yang lolos seleksi dalam program 2019 GKS for ASEAN Countries’ Science and Engineering Students. Ketiganya menempuh progam magang pada 11 Juli—14 Agustus 2019 di Chungnam National University Korea.
“Magang di Korea merupakan pengalaman luar biasa bagi kami. Hal yang sangat mengagumkan ketika kita dapat berbaur dengan berbagai pelajar dari negara yang berbeda, bekerja sama, dan belajar bahasa baru dari berbagai negara,” ujar Laras.
Dirinya mengungkapkan, program magang diisi dengan kegiatan perkuliahan di kelas, praktikum di laboratorium, kunjungan ke beberapa perusahaan peternakan, dan field trip.
“Di Korea, mata kuliahnya hanya sedikit tetapi materinya lebih mendalam. Dosen menggunakan bahasa yang mudah dipahami dalam perkuliahan dan ada sesi istirahat selama 10 menit,” kata Laras. (Humas Fapet/Nadia)