Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menerima 58 mahasiswa baru Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan pada semester genap 2019/2020.
“Prodi insinyur peternakan Fapet UGM merupakan satu-satunya prodi insinyur peternakan di Indonesia. Kompetensi insinyur peternakan sangat diperlukan karena kita bertanggung jawab atas hasil produksi ternak. Dengan masuk di prodi insinyur peternakan, mahasiswa akan memperoleh sertifikat insinyur dan sertifikat insinyur profesional,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan dalam acara penyambutan mahasiswa baru, Senin (17/2) di Fapet UGM.
Dekan menambahkan, sertifikat insinyur yang diperoleh diakui secara internasional. Dalam waktu dekat, Fapet UGM juga akan menjalin kerja sama dengan industri peternakan di Jepang. Dengan demikian, mahasiswa prodi insinyur dapat melaksanakan magang di Jepang hingga satu tahun.
“Penyelenggaraan prodi insinyur peternakan ini merupakan cara untuk menyiapkan generasi yang akan datang. Dari sisi pengembangan SDM, negara memerlukan angka riil jumlah insinyur termasuk insinyur peternakan,” ujar Dekan.
Ketua Prodi Insinyur, Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPU., ASEAN. Eng menyampaikan bahwa 58 mahasiswa baru tersebut mengambil jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebanyak 55 orang dan program reguler sebanyak 3 orang.
“Program reguler untuk para lulusan sarjana peternakan (minimal 2 tahun) pengalaman dalam praktek keinsinyuran. Sementara itu, program RPL untuk para lulusan peternakan yang telah memiliki pengalaman dalam bidang praktik keinsinyuran minimal 5 tahun,” ujar Zuprizal. (Humas Fapet/Nadia)