• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • UPT Terpadu
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Surel
  • CDEC
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Dosen Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
      • AAAP
      • IJGS
      • SIMNASTER
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
    • Luaran Video
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • CDEC
  • Beranda
  • Berita Fakultas
  • Himpitan Peternak Unggas dan Feed Additive sebagai Solusi Pengganti AGP

Himpitan Peternak Unggas dan Feed Additive sebagai Solusi Pengganti AGP

  • Berita Fakultas
  • 8 September 2020, 13.44
  • Oleh:
  • 0

Di tengah pesatnya teknologi di bidang perunggasan, perlindungan terhadap peternakan unggas rakyat masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Kebijakan pemerintah adalah salah satu faktor yang membuat peternak unggas makin terhimpit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ir. Adi Widiatmoko, Konsultan Marketing PT Cheil Jedang Super Feed dalam acara Obrolan Peternakan (Opera) Rabu, 2 September 2020 melalui Zoom. Adi mengatakan, kebijakan pemerintah berupa penyetopan impor jagung, pelarangan Antibiotic Growth Promoter (AGP), dan izin budidaya unggas komersial oleh pabrikan hingga 2% dinilai memberatkan peternak unggas.

“Pada 2015, pemerintah menghentikan impor jagung yang menyebabkan harga jagung naik. Hal ini menjadi lebih parah karena penghentian impor dilakukan pada Oktober ketika tidak ada panen. Hasilnya, harga jagung naik secara drastis. Kemudian, pada 2018 pemerintah melarang penggunaan AGP yang menyebabkan risiko kematian tinggi dan turunnya performan, adanya necrotic enteristis dan dysbacteriosis (penyakit yang disebabkan oleh bakteri), wet litter, dan menaikkan biaya produksi. Sementara itu, pengganti AGP sangat mahal dan akan menyulitkan peternak,” ujar Adi.

Adi mengungkapkan, pemerintah perlu berhati-hati dalam membuat kebijakan karena selama ini lebih berpihak ke konsumen. Pemerintah hendaknya membuat kebijakan yang juga menguntungkan untuk peternak.

“Faktor lain yang menyulitkan peternak adalah perubahan strategi supplier berupa perubahan raw material yang diformulasikan oleh feedmill akan berefek cukup besar ke peternak. Selain itu,  frozen shop yang kini marak menjual produk dibawah harga normal juga akan menekan peternak,” papar Adi.

Adi menambahkan, pengurusan registrasi NPP yang lama dan adanya SNI juga memberatkan peternak. Hal ini menyebabkan inovasi pakan menjadi sulit dan biaya produksi menjadi mahal karena tidak dapat memanfaatkan sumber lokal.

Meskipun begitu, Adi mengungkapkan bahwa ada perbaikan signifikan yang dapat mendukung investasi bisnis selama 5 tahun mendatang, yaitu stabilitas ekonomi yang terkontrol, kondisi politik yang kondusif, inflasi yang terjaga, dan pertumbuhan populasi.

Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA, IPU., ASEAN. Eng, dosen Fapet UGM yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan, penggunaan AGP yang dilarang dapat digantikan dengan feed additive yang menggunakan teknologi nano yang dikembangkannya di laboratorium.

“Permasalahan pakan unggas lebih rumit bila dibandingkan dengan permasalahan pakan ternak lain. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu proses pencernaan berjalan lebih cepat, waktu pernafasan dan sirkulasi darah lebih cepat, suhu tubuh 4-50C lebih tinggi (410C), bergerak lebih aktif, lebih sensitif terhadap pengaruh lingkungan, pertumbuhan lebih cepat, lebih cepat dewasa, dan produksi telur tinggi. Biaya pakan mencapai 70% dari variable cost produksi. Oleh karena itu, unggas membutuhkan nutrien yang cukup agar pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dan produksinya tetap baik,” ujar Zuprizal.

Teknologi nano yang digunakan Zuprizal dalam penelitiannya adalah memperkecil ukuran partikel dari feed additive yang akan diberikan. Nano teknologi adalah teknologi yang mempelajari objek yang berukuran 10-9 atau 1/1 miliar.

Zuprizal mengembangkan nano enkapsulasi untuk bahan yang sifatnya padatan, misalnya kunyit. Kunyit dipotong, dijemur, dan digiling sampai halus kemudian diberikan ke ayam. Pada tahap ini, bermacam-macam zat dalam kunyit jika diekstrak ada kurkumin. Kurkumin bisa dimanfaatkan sebagai antibiotik tapi jika diberikan begitu saja dapat merusak pencernaan sehingga dibuat nano enkapsulasi.

“Feed additive ini nantinya dimasukkan ke dalam air minum ternak unggas. Dengan ukuran partikel yang kecil, akan terserap dan berinteraksi dengan cepat di dalam tubuh,” jelas Zuprizal.

Narasumber lain, yaitu Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt., dosen muda Fapet UGM mengatakan bahwa kinerja saluran cerna menentukan produktivitas ternak unggas. Gangguan yang menyebabkan kinerja usus atau saluran cerna tidak optimal karena senyawa racun seperti mikotoksin dan peningkatan bakteri patogen.

“Bakteri patogen menghasilkan senyawa beracun seperti Lipopolisakarida (LPS) yang berbahaya bagi ternak. Adanya senyawa mikotoksin dan LPS menyebabkan pertumbuhan vili-vili usus tidak optimal, bahkan menyebabkan peradangan usus. Akhirnya pemanfaatan nutrien tidak optimal dan terjadi penurunan produksi ternak,” ujar Muhsin.

Penambahan feed additive menjadi penting untuk meningkatkan kinerja saluran cerna sehingga absorbsi nutrien dapat maksimal. Feed additive yang ditambahkan dapat berupa essential oil, acidifier, toxin binder, enzim, dan anti-mikrobial peptide. (Humas Fapet/Nadia)

Post Views: 210

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Latest Post

  • Fapet UGM Terima Kunjungan Studi Banding Fapetkan Unsulbar, Bahas Peluang Kerja Sama Akademik dan Riset
  • Angkat Pakan Aditif  Ruminansia Rendah Toksik, Tim PhylloZinc UGM Raih Emas pada PIMNAS ke-38
  • Tendik Fapet UGM Rima Amalia Raih Sylff Leadership Initiatives 2025
  • Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal dan Tools Bibliometrik Tingkatkan Kapasitas Akademik Mahasiswa Fapet UGM
  • Pengabdian Pascasarjana Fapet UGM Tingkatkan Kapasitas Peternak Giripurwo melalui Pelatihan Pakan dan Pengolahan Limbah

UGM News

  • Professor Dwikorita Karnawati: Blue Clay Layer Triggered Banjarnegara Landslide
  • Six Golds Lead UGM to Victory at 2025 National ONMIPA Competition
  • Experts at UGM Flag Risks in KUHAP Revision: Coercive Powers Expand Without Clear Safeguards
  • UGM Rector Sends Off Delegation to 38th PIMNAS at Universitas Hasanuddin
  • KaderMu UGM App Boosts Early Detection of Dental Issues Among Children
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Sertifikat BAN PT S1- 2009 2014

Sertifikat BAN PT S1 – 14 Sep 2014-14 Sep 2019

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Dokumen MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Sertifikat ASIIN

Buku Panduan Akademik Kurikulum 2021 Edisi Tahun 2024

Buku Panduan PKL 2023

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Informasi Tersedia Setiap Saat

Informasi Tersedia Secara Berkala

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Contact Us

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju