Fakultas Peternakan UGM dan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman menjalin kerja sama di bidang tridharma perguruan tinggi, yaitu dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Upacara penandatanganan dilaksanakan pada Senin, 31 Mei 2021 secara daring.
Ruang lingkup kerja sama ini termasuk dalam implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yaitu pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, kerja sama penelitian, dan kerja sama pengabdian kepada masyarakat.
“Kerja sama ini adalah langkah tepat ketika harus memikirkan SDM profesional yang diakui secara legal profesinya. Prodi insinyur memberikan kesempataan bagi sarjana peternakan. Bidang agro belum 100 persen dipandang profesi insinyur padahal peternakan, pertanian, dan teknologi pangan melakukan rekayasa hayati yang menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan usai menandatangani naskah perjanjian kerja sama.
Oleh karena itu, Dekan menambahkan, ketika UU insinyur disahkan pada 2014, bidang peternakan masuk sebagai Badan Kejuruan insinyur sehingga sejajar dengan insinyur lain. Hal ini sebuah kesempatan baik karena peternakan selama ini berkutat pada ternak padahal pendukungnya diperlukan, misalnya alat-alat.
Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Dr. Ismoyowati, S.Pt., M.P. yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman akan mengirim kurang lebih 15 dosen untuk mengambil profesi insinyur di Fakultas Peternakan UGM
“Diharapkan kita maju bersama berkolaborasi memenuhi target yang ditetapkan Kementerian. Mudah-mudahan kami bisa mengikuti jejak UGM. Semoga penandatanganan perjanjian kerja sama berjalan lancar dan memberi kemanfaatan untuk.kemajuan bersama,” ujar Ismoyowati.