SLEMAN (HARIANMERAPI.COM) – Pada era Industry 4.0, sudah selayaknya industri peternakan memanfaatkan teknologi internet ‘of things’ dan sensor. Manfaatnya antara lain akan lebih mudah dalam pemantauan setiap ternak dan memberikan pakan berdasarkan kebutuhan ternak. Pada akhirnya, akan didapatkan peternakan yang berkelanjutan atau ‘sustainable livestock farming’.
Demikian diungkap dosen luar biasa Fakultas Peternakan UGM Prof Dr Abdul Razak Alimon saat menjadi pembicara dalam seminar ‘The 2nd International Joint Graduate Seminar on Animal Science 2021’ secara daring, pekan lalu. Seminar yang diprakarsai oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Peternakan UGM ini mengusung tema ‘Exploring Links Among Livestock, Agricultural, Education And Tourism In Sustainable Development’.
Selain itu Prof Abdul Razak juga memaparkan, faktor pakan memiliki andil besar dalam upaya meningkatkan peternakan berkelanjutan. Suatu hal menguntungkan, daerah tropis di negara-negara ASEAN memiliki potensi besar untuk penyediaan pakan yang efisien. “Optimalisasi potensi tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan penguasaan pengetahuan dan teknologi. Inovasi dan teknologi pakan harus berdasarkan kebutuhan ternak, sehingga produktivitas dapat tercapai secara maksimal,” tandasnya.
Pembicara lain dalam seminar ini Prof Dr Henning Otte Hansen (dosen dari University of Copenhagen, Denmark). Sedangkan Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng dalam sambutan pembukaan antara lain menjelaskan, seminar ini merupakan bukti kesungguhan Fakultas Peternakan UGM untuk mencapai tujuan ‘South-East Asia Network of Animal Science’ (SEANAS), yaitu konsorsium yang digagas oleh Fakultas Peternakan UGM pada 2009, silam.
“SEANAS berperan sebagai jejaring Fakultas Peternakan UGM dan beberapa pendidikan tinggi bidang peternakan di kawasan ASEAN untuk mendukung pelaksanaan ‘ASEAN single community’. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain peluang berkolaborasi akademik dan penelitian yang lebih baik, peluang pertukaran mahasiswa dan staf diantara anggota SEANAS, peningkatan manajemen mutu, serta peningkatan kompetensi mahasiswa bidang peternakan,” urai Prof Ali.
Selaku ketua seminar, Ir Nafiatul Umami SPt MP PhD IPM ASEAN menjelaskan, seminar ini diikuti 141 mahasiswa Magister dan Doktor. Para peserta diharapkan bisa berbagi pengetahuan diantara para peneliti mahasiswa pascasarjana di Asia Tenggara serta bisa memperoleh wawasan dalam perspektif internasional maupun membangun jejaring diantara mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara di ASEAN. (Yan)
Sumber: https://www.harianmerapi.com/news/2021/06/19/129319/manfaatkan-teknologi-internet-pemantauan-ternak-kian-mudah
Link Terkait:
http://ugm.ac.id/id/berita/21280-manfaat-penerapan-iot-di-sektor-peternakan
http://www.majalahinfovet.com/2021/06/fapet-ugm-selenggarakan-international.html?m=1