Mengangkat tema Multidisciplinary Approach: Essential for Sustainable Environment-Friendly Development”, Fakultas Peternakan UGM Kembali mengadakan Summer Course tahun 2022. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring pada tanggal 12-26 Juli 2022 dan diikuti 127 peserta dari 8 negara.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan UGM menyampaikan mengenai pentingnya generasi muda untuk bekerja sama untuk membahas pembangunan berkelanjutam. “Peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan untuk melahirkan solusi yang tepat. Salah satu upaya dalam memberikan solusi permasalahan diantara akademisi adalah dengan mengadakan Summer Course, yang diharapkan akan memberikan dampak yang luas bagi terbukanya wawasan mahasiswa UGM secara keseluruhan,” papar Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng..
Fakultas Peternakan telah sukses menyelenggarakan Summer Course sejak 2016, diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di ASEAN ditambah dengan China, Korea dan Jepang. Berturut-turut tahun 2017, 2018, dan 2019 kegiatan Summer Course didukung oleh berbagai jaringan perguruan tinggi peternakan dari dalam dan luar negeri. Pada Tahun 2021, karena kondisi pandemi, Summer Course diadakan secara daring sehingga menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai institusi yang dapat mengikuti program.
Penyelenggaraan Summer Course ini bertujuan untuk menjadikan UGM sebagai pusat unggulan dalam kajian dan riset yang mengarah pada isu peternakan, pertanian dan tourism sebagai bagian pendekatan multidisipliner dalam pembangunan manusia yang ramah lingkungan. Kegiatan ini juga menekankan terjalinnya jejaring dan kerjasama institusi dengan negara-negara ASEAN dan negara di luar ASEAN terkait peternakan, pertanian serta pariwisata di kawasan ASEAN dan sekitarnya. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan kurikulum di UGM serta budaya Indonesia agar memperkuat citra tentang UGM dan Indonesia di mata mahasiswa ASEAN, sehingga diharapkan banyak mahasiswa internasional yang tertarik untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya di UGM.
Kegiatan Summer Course ini meliputi kegiatan kuliah dalam kelas daring dengan beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan tema Summer Program, virtual laboratory, virtual farm tour, diskusi dan presentasi (workshop), dan pengenalan budaya Indonesia secara virtual yang terkait dengan pertanian dan peternakan serta pariwisata. Mahasiswa akan mengikuti Summer Course selama 15 hari (122 jam) dan akan diakui setara dengan 3 SKS masuk ke dalam skenario MBKM yaitu Student Exchange, dengan SK Dekan Fakultas Peternakan UGM tentang rekognisi Summer Course dalam kegiatan MBKM, sesuai dengan Course Outcomes. (Prisil/ Sekretariat)