Empat mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Papua pada 18—28 Januari 2019 melalui program Youcan Empower for Nation. Mereka adalah Muhammad Khoerul Fadhli (angkatan 2015), Annisa Erlina Yuliani (angkatan 2016), Yasikha (angkatan 2016), dan M Aldi Rohmawan (angkatan 2017). Bersama dengan 70 mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, mereka mengabdikan diri di Raja Ampat.
“Kami memilih kegiatan ini karena merupakan panggilan hati untuk menyapa dan berkontribusi nyata untuk negeri ini, khususnya di daerah Raja Ampat,” ujar Aldi ketika dihubungi pada Kamis (7/1) di Kampus Fapet UGM.
Kegiatan utama program tersebut ialah melakukan pemetaan sosial di daerah dengan program kerja meliputi sektor pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Nurlina, Fadhli, dan Yasikha masuk dalam divisi pendidikan, sementara itu Aldi masuk dalam divisi ekonomi. Fadli dan Lina ditempatkan di desa Warsambin, Aldi di Desa Bonkawir, dan Yasikha di Warengkeris.
Mereka melakukan pemberdayaan di SD dan SMK setempat serta menanamkan nilai baru pada masyarakat yang masih dalam kesenjangan sosial.
“Kegiatan kami di sana yaitu mengajar siswa SD dan SMK. Saya ditempatkan di SD 33 Waimnir. Selain itu, kami juga menyosialisasikan Teknologi Tepat Guna untuk memberantas malaria yang merupakan penyakit endemik di sana dan menggelar pasar sembako dan pakaian murah,” jelas Aldi.
Ia memaparkan, mata pencaharian dominan masyarakat di sana adalah nelayan dengan tingkat pendidikan rata-rata sampai jenjang SMA. Setelah lulus SMA, warga lebih memilih bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
Meski menemui banyak keterbatasan, Aldi dan teman-temannya sangat terkesan selama mengikuti kegiatan di Raja Ampat.
“Di sana, transportasi jarang, akses sinyal dan listrik terbatas, dan harga kebutuhan pokok tinggi. Tapi, kami sangat terkesan dengan semangat para warga untuk berubah. Masyarakat setempat sangat antusias setiap kali kami menjalankan program kerja dan sangat menghargai kami. Setiap sore, anak-anak usia sekolah selalu mencari kami untuk diajari belajar,” kenang Aldi.
Aldi berharap, social mapping yang dia susun bersama teman-temannya dapat menjadi rekomendasi untuk pemerintahan setempat. Selain itu, diharapkan masyarakat setempat dapat menjaga semangat untuk terus berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan hasil pemasaran produksi. (Humas Fapet/Nadia)