Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mengembangkan PRO-NIN BLOCK, suplemen pakan ramah lingkungan yang mampu menurunkan produksi gas metan yang dihasilkan ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba.
“Gas metan menjadi salah satu penyebab pemanasan global (global warming) yang pada akhirnya menyebabkan berbagai permasalahan seperti perubahan iklim yang tidak menentu, kekeringan, dan kebakaran hutan. Produksi gas metan yang terlalu tinggi juga berdampak pada penurunan produktivitas ternak,” ujar Prof. Dr. Ir. Lies Mira Yusiaiti, SU. IPU, dosen Fapet UGM yang mengembangkan PRO-NIN BLOCK.
Lies Mira menambahkan, suplemen pakan tersebut mampu meningkatkan produktivitas pada ternak ruminansia sehingga diharapkan dapat diterapkan oleh kelompok-kelompok ternak.
“Suplemen tersebut mengandung tanin yang merupakan zat aktif dari tanaman untuk menghambat produksi metan pada ternak ruminansia, seperti daun jati (Tectona grandis), kaliandra (Calliandra calothyrsus), dan mahoni (Swietenia mahagoni). Tanaman tersebut diolah supaya mudah digunakan dan diberikan pada ternak,” ujar Lies Mira yang juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Biokimia Nutrisi Fapet UGM.
PRO-NIN BLOCK dikembangkan oleh Lies Mira melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (RISTEK DIKTI). Menurutnya, tingkat pengetahuan dan serapan teknologi yang rendah menyebabkan peternakan belum dikelola dengan baik sehingga menghasilkan gas metan yang tinggi. Banyak peternakan masih dijalankan secara tradisional. Alhasil, senyawa polutan yang dihasilkan ternak tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan.
“Pengembangan teknologi PRO-NIN BLOCK salah satunya dilakukan di Kelompok Ternak Pemuda Ayo Angon, Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul. Para peternak muda diajak untuk sadar bagaimana menjalankan peternakan ramah lingkungan sehingga tidak merugikan, bahkan lebih menguntungkan,” ujar Lies Mira.
Doni selaku koordinator kelompok ternak tersebut senang dengan adanya pendampingan yang dilakukan oleh Fakultas Peternakan UGM. Hal tersebut dapat menambah wawasan terkait manajemen peternakan yang baik, terutama penurunan metan, sehingga tidak merugikan bagi ternak dan lingkungan. (Humas Fapet/Nadia)