Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan Bank BNI bekerja sama dalam suatu kegiatan kewirausahaan yang berjudul Program Akademik Wirausaha Mahasiswa yang disingkat dengan Prawiramas. Program ini secara subtansi tidak hanya sebagai wahana pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa, namun juga sebagai salah satu bentuk respons Fapet UGM terhadap program Kemendikbud, yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
Kegiatan ini tidak hanya merupakan kegiatan bisnis mahasiswa, namun juga kegiatan akademik dengan adanya dosen pembimbing dan dapat juga diklaimkan sebagai mata kuliah dengan maksimal 6 SKS (syarat ketentuan akademik berlaku). Target Prawiramas ini adalah 50 mahasiswa pada setiap periode dengan maksimal dana Rp 30 juta per mahasiswa sehingga total dana sekitar Rp 1,5 Milliar dalam setiap periodenya.
Pada seleksi gelombang pertama untuk periode pertama ini diserahkan dana Program Akademik Wirausaha Mahasiswa (Prawiramas) kepada 13 mahasiswa Fapet UGM pada Kamis (14/1) secara online. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Dekan Fapet UGM dan Pemimpin Kantor Wilayah Yogyakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Selanjutnya masih akan di buka gelombang kedua untuk periode pertama ini sampai dua pekan mendatang (khusus untuk mahasiswa Fakultas Peternakan UGM).
“Kami bersyukur akhirnya gagasan ini terwujud, semoga menjadi tonggak sejarah baru kerja sama antara lembaga keuangan dalam hal ini BNI dengan perguruan tinggi khususnya Fapet UGM untuk memberikan kesempatan belajar berwirausaha kepada mahasiswa,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan dalam acara penyerahan dana tersebut.
Ali Agus menjelaskan, di Fapet UGM, ilmu dan industri bersama-sama dikembangkan sehingga muncul gagasan untuk bekerja sama dengan industri beserta supporting system, dalam hal ini lembaga keuangan.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih, semoga menjadi langkah awal ibarat bola salju yang bergulir memotivasi dan membangkitkan gairah mahasiswa, bahwa belajar tidak hanya teoritis tetapi juga praktis,” ujar Ali Agus.
Dalam program ini, mahasiswa mendapat kredit semester sebesar 6 SKS. Program ini juga merupakan respons dari penyelenggaraan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, yaitu menerapkan learning by doing. Mahasiswa akan didampingi oleh dosen pembimbing dan dikompensasi dengan kredit semester.
Dekan juga mengingatkan mahasiswa penerima dana Prawiramas agar bertanggungjawab karena dana yang diberikan bersifat pinjaman. Mahasiswa diharapkan bertanggungjawab dengan merencanakan dan mempraktikkan usaha, mengatur cashflow, mengatur prioritas pembelanjaan, mengatur busines plan, dan sebagainya. Melalui kegiatan ini mahasiswa juga diberi kesempatan mempraktikkan spirit yang disebut Sapta Pesona Diri, yaitu jujur, disiplin, bertanggung jawab, semangat, berpikir kritis, sopan santun, dan berkarya nyata.
Pemimpin Kantor Wilayah Yogyakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bapak Moh. Hisyam mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi virus positif bagi mahasiswa untuk berperan aktif menciptakan lapangan pekerjaan/usaha mandiri yang tidak tergantung pada pemerintah atau institusi lain.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menelurkan wiraswasta baru yang handal yang dapat berperan aktif membangun negeri ini. Terima kasih kepada Dekan Fapet UGM yang telah bekerja sama menciptakan proyek ini, semoga diikuti oleh fakultas lain sehingga kita memiliki talent lebih banyak di bidang wirausaha,” kata Hisyam.
Sekretaris Bidang Pembelajaran dan Kerja Sama Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM, dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI, FINASIM yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, UGM menyambut gembira program tersebut.
“Program ini membuat mahasiswa patut berbangga karena sudah menjalani kegiatan wirausaha ketika masih menjadi mahasiswa, bukan ketika lulus. Ini akan menjadi lompatan sejarah dalam dunia pendidikan,” ujar Yanri.
Yanri menambahkan, mahasiswa yang memperoleh dana dalam program ini akan menjadi pionir dan setting point untuk mahasiswa lain dan adik kelas. Program ini mungkin juga sesuatu yang baru bagi dosen pembimbing. Dosen juga belajar dari mahasiswa sehingga kerja sama seperti ini menjadi sesuatu yang bagus. (Humas Fapet/Nadia)