YOGYAKARTA – Untuk menjaga dan meningkatkan kedaulatan pangan nasional, Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), akan menggelar kegiatan festival sate 2017 sekaligus merayakan Dies Natalis Fakultas Peternakan UGM ke-48.
“Melalui kegiatan Festival Sate 2017, Fapet UGM ingin berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan upaya kedaulatan pangan nasional,” ujar Dekan Fapet UGM Prof Dr Ali Agus dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (8/11).
Prof Ali menjelaskan, sektor peternakan memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu Negara mencapai kedaulatan pangan. Yaitu melalui produk hasil peternakan yang sangat banyak, salah satunya adalah daging.
Olahan daging sendiri, terang dia, sudah banyak dijumpai dan salah satu produk olahan daging yang paling diminati masyarakat adalah sate.
“Maka dari itu, rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Peternakan yang ke-48 ingin meluncurkan kegiatan Festival Sate 2017. Dimana, salah satu aspek khusus dari Kegiatan Festival Sate 2017 adalah keanekaragaman kuliner dengan basis daging yang merupakan produk unggulan bidang Peternakan,” papar Prof Ali.
Citarasa Nusantara
Senada dengan itu, Ketua Pelaksana Festival Sate 2017, Dr Endy Triyannanto PhD mengatakan, variasi olahan sate dengan citarasa khas Nusantara ini merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk menonjolkan olahan produk Peternakan.
“Sebagai salah satu cara meningkatkan image brand dari produk olahan peternakan serta meningkatkan konsumsi protein di kalangan masyarakat,” ungkap dia.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, kata dia, Fapet akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk asosiasi pedagang sate di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Persatuan Pengusaha Domba dan Kambing Yogyakarta (PPDKY), komunitas Foodtruck Yogyakarta, Bank BRI, dan kelompok lainnya.
“Bahkan Ketoprak RRI berkolaborasi dengan Fapet UGM, akan mementaskan ketoprak berjudul ’Layung Wilwatikta’, dan dimeriahkan Albasia saman dan Rythmic Charolaise band,” kata Endy menjelaskan.
Selain menyediakan variasi sate yang ada di pasaran dan meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi produk olahan peternakan, kata Endy, pihaknya juga ingin menambah wawasan masyarakat tentang berbagai macam olahan hasil peternakan serta melestarikan kebudayaan Indonesia yang dilahirkan secara turun-temurun.
“Selain itu, tenant atau para pedagang sate dapat memanfaatkan kegiatan ini sebagai ajang promosi untuk meningkatkan penjualan di outlet yang mereka miliki. Dengan demikian, dapat diharapkan agar semua tujuan kegiatan ini dapat tersiarkan dengan baik di kalangan masyarakat,” tutup Endy yang juga Dosen Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet UGM.
Data Fapet UGM mencatat, Festival Sate 2017 itu akan dirangkai dengan kegiatan Reuni Akbar dan Pagelaran Kethoprak, pada Jumat (10/11/2017). Kegiatan akan berlangsung di halaman Auditorium drh. Soepardjo, Fakultas Peternakan, UGM. (gor)