Fakultas Peternakan (Fapet) UGM melantik 56 insinyur pada Selasa, (7/7) pada pelantikan periode I tahun 2020. Dari 56 peserta pelantikan tersebut, 1 orang berasal dari jalur reguler dan 55 orang dari jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). IPK tertinggi dari jalur reguler diraih oleh Dr. Ir. Rio Olympias Sujarwanta, S.Pt., M.Sc. yaitu 4,00 dan IPK tertinggi dari jalur RPL diraih oleh Dr. Ir. Mobius Tanari, MP, yaitu 3,90.
“Kondisi pandemi tidak menyurutkan langkah untuk berusaha sehingga mengantarkan Saudara meraih jenjang insinyur. Dengan sertifikat insinyur, Saudara menjadi keluarga besar Persatuan Insinyur Indonesia (PII),” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika memberikan sambutan dalam acara tasyakuran pelantikan, Selasa (7/7) siang di Kampus Fapet UGM yang dilaksanakan secara daring.
Dekan menuturkan, gelar Insinyur Profesional menunjukkan kualifikasi insinyur dalam hal kompetensi dan profesionalisme di bidang peternakan. PII memiliki jaringan kerja sama internasional di Asia Pasifik sehingga gelar insinyur profesional memiliki kualifikasi yang sejajar di negara-negara Asia Pasifik.
“Kita harus merintis dan menyiapkan peta jalan untuk generasi yang akan datang. Hal ini perlu dilakukan agar para insinyur dapat lebih kompetitif dan bertanggungjawab terutama pada produksi pangan hasil ternak yang sangat vital untuk pembangunan,” kata Dekan.
Ketua Keluarga Alumni Fakultas Peternakan UGM (Kapgama), Ir. Achmad Dawami yang juga memberikan sambutan mengatakan, insinyur profesional diharapkan dapat memperkuat dunia peternakan.
“Ada 3 pilar yang membangun peternakan Indonesia lebih kompetitif, yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan. Peningkatan konsumsi hewani penting dilakukan karena berpengaruh terhadap peningkatan SDM,” ujar Dawami.
Dawami menambahkan, dalam UU No. 18 Tahun 2012 disebutkan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata. Insinyur diharapkan mampu mewujudkan ketersediaan tersebut dan keterjangkauan tersebut.
“Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, terjadi perubahan di dunia yaitu salah satunya dalam hal pola konsumsi dan teknologi. Kita harus dapat mengikuti ini karena pandemi mempercepat perubahan-perubahan tersebut. Kita harus mampu menjadi bagian dari solusi. Sekali lagi kami ucapkan selamat kepada para insinyur yang dilantik,” ujar Dawami. (Humas Fapet/Nadia)