Fakultas Peternakan UGM kembali berduka. Salah seorang guru besarnya, yakni Prof. Dr. Ir. Sudi Nurtini, telah berpulang pada Jumat (3/1) di RS Panti Rapih.
Prof. Nurtini telah mengabdikan sebagian besar masa hidupnya di Fakultas Peternakan UGM. Ia merupakan lulusan dari UGM tahun 1978. Setelah itu ia langsung menjadi dosen di Fakultas Peternakan UGM hingga menjelang kepulangannya. Bidang yang menjadi fokus mendiang semasa itu adalah ekonomi peternakan.
Selain mengajar, almarhum juga aktif melakukan penelitian serta pengabdian masyarakat dalam bidang tersebut. Untuk itulah namanya banyak tercantum dalam dalam berbagai hasil penelitian, baik berupa jurnal maupun buku.
Akhirnya, atas dedikasinya tersebut, mendiang dikukuhkan menjadi guru besar pada tahun 2011. Pidato pengukuhan beliau dengan judul “Insentif Ekonomi Peternakan Sapi Perah Rakyat” disampaikan pada 26 Mei 2011 di Balai Senat UGM.
Dalam pidato tersebut, almarhum menyampaikan selama ini peternak sapi perah rakyat masih saja mengalami disinsentif. Jika hal tersebut dibiarkan, menurutnya, akan menghambat pencapaian keberhasilan industri persusuan nasional. Oleh karenanya, peternak membutuhkan insentif agar mereka dapat mengembangkan usaha peternakan sapi perah yang lebih efisien. Dengan hal tersebut, diharapkan akan memantapkan industri persusuan domestik.
Prof. Nurtini menyebut upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan insentif ekonomi peternak sapi perah rakyat adalah dengan perluasan pasar. Upaya tersebut terhambat dengan rendahnya pola konsumsi susu masyarakat Indonesia jika dibandingkan sejumlah negara maju di dunia. Maka dari itu, upaya ini dapat dimulai dengan program susu untuk anak sekolah. Namun, mendiang tetap menekankan pentingnya sinergi dari peternak dan petugas yang menangani pascapanen untuk meningkatkan produktivitasnya.
Upaya lainnya, menurut mendiang, adalah dengan meningkatkan kepemilikan ternak secara bertahap. Program ini dapat dijalankan melalui kemitraan dengan perusahaan inti atau dikaitkan dengan program CSR berdasarkan pembagian profit.
Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Koentjoro, MBSc., Ph.D., mengapresiasi berbagai kinerja dari mendiang tersebut. Ia menyebut bahwa upaya-upaya tersebut masih cukup relevan jika diterapkan di Indonesia sekarang.
Lebih lanjut, mewakili UGM, Prof. Koentjoro, menyatakan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum, baik di rumahnya maupun di Fakultas Peternakan UGM. “Semoga yang ditinggalkan senantiasa diberi kesabaran dan ketabahan, serta kemudian dapat meneruskan perjuangan dan semangat mendiang,” urai Koentjoro pada acara penghormatan terakhir kepada almarhum di Balairung UGM, Sabtu (4/1).(Humas UGM/Hakam;foto:Firsto)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/18907-guru-besar-fapet-ugm-berpulang