• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • UPT Terpadu
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Surel
  • CDEC
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Dosen Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
      • AAAP
      • IJGS
      • SIMNASTER
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
    • Luaran Video
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • CDEC
  • Beranda
  • Berita Fakultas
  • Retort Pouch, Alternatif Pengemasan Makanan Untuk Daerah Terdampak Bencana

Retort Pouch, Alternatif Pengemasan Makanan Untuk Daerah Terdampak Bencana

  • Berita Fakultas
  • 9 Desember 2019, 14.06
  • Oleh: admin
  • 0

Indonesia berada pada jalur api (ring of fire) yang secara geografis sangat rentan terhadap bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering ditemui ialah sulitnya pendistribusian logistik ke daerah terdampak bencana yang sulit dijangkau. Untuk itu, ide tentang pengemasan makanan yang tahan lama, ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal), murah, bergizi tinggi, dan mudah didistribusikan ke daerah bencana sangat diperlukan saat ini.

“Salah satu alternatif pengemasan makanan yang dapat mengawetkan dan menjaga kualitas produk saat ini adalah pengemasan retort pouch, yaitu pengemasan plastik berteknologi militer yang memungkinkan makanan didistribusikan dengan mudah ke daerah terdampak bencana,” kata Dr. Ir. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng., IPM, ASEAN Eng., dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM ketika ditemui di kampus Fapet, Jumat (6/12).

Endy selaku ahli di bidang pengemasan makanan berbasis peternakan menambahkan, kemasan ini cukup kuat untuk dijatuhkan dari ketinggian. Kemasan retort mampu menjaga penurunan nutrisi makanan dalam waktu cukup lama, yaitu 6 bulan—1 tahun tergantung dari kualitas pengemasan dan makanan.

“Retort pouch memiliki 4—5 lapisan plastik yang berfungsi melindungi makanan dari cahaya, oksigen, dan bakteri. Sampai saat ini, pengemasan retort merupakan kesempatan baru dalam bidang pengemasan makanan di Indonesia, baik untuk kebutuhan bencana maupun komersial,” jelasnya.

Menurut Endy, jenis makanan yang umumnya didistribusikan ke daerah terdampak bencana adalah mi instan, biskuit, fresh food, serta makanan kaleng. Hal ini sebagai bukti bahwa penanganan kebutuhan logistik, utamanya makanan, memerlukan inovasi baru sehingga masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana alam. Sampai saat ini, belum banyak dikembangkan produk olahan ternak dengan kemasan retort, dimungkinkan karena teknologi ini baru dikenal serta adanya kesulitan mendapatkan kemasan retort.

“Beberapa contoh makanan berbasis olahan ternak yang sedang dikembangkan dengan kemasan retort saat ini di LIPI dan Fakultas Peternakan UGM adalah rendang daging sapi, sate ambal, sate klathak, sosis kambing asap, dan ayam kalasan,” ujarnya.

Dijelaskan oleh Endy, sampai saat ini, ahli pangan di Indonesia belum bergeser kepada kebutuhan penanganan dan pengemasan makanan pada waktu bencana terjadi. Padahal, ini dapat menjadi alternatif pemecahan masalah pengemasan makanan untuk daerah terdampak bencana alam di Indonesia.

“Inovasi dalam penyimpanan, pemrosesan, serta distribusi makanan sangat menentukan perkembangan penanganan bencana di era industri 4.0. Di masa mendatang, pengemasan retort akan menjadi budaya baru pengemasan di Indonesia yang memungkinkan UMKM memiliki produk ready–to-eat yang siap didistribusikan ke mana saja, termasuk ke daerah terdampak bencana,” kata Endy.

Latest Post

  • Jagal Halal UGM Adakan Pelatihan Butchering Ruminansia Kecil
  • Fapet Sehat: Semangat Hidup Sehat dan Guyub Melalui Ragam Aktivitas Fisik dan Pemeriksaan Kesehatan
  • Guru Besar Fapet UGM Usulkan Biosekuriti Kolektif Produsen Pangan Asal Hewan
  • HMP Magister Ilmu Peternakan Fapet UGM Adakan Dialog Akademik
  • Peserta Pelatihan dan Uji Kompetensi Juleha Ikuti Praktik Penyembelihan

UGM News

  • Potential Human Rights Violations in Circus Industry Raise Concerns, UGM Professor Says
  • UGM Expert Highlights Positive and Negative Impacts of Proposed Centralization of Civil Servant Transfers
  • UGM Students Win Second Place at International Competition with TerraDam Insurance Concept
  • UGM Promotes Geothermal Development Rooted in Local Wisdom in East Nusa Tenggara
  • Vasectomy as Social Aid Requirement Deemed Discriminatory and Coercive
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Sertifikat BAN PT S1- 2009 2014

Sertifikat BAN PT S1 – 14 Sep 2014-14 Sep 2019

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Dokumen MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Sertifikat ASIIN

Buku Panduan Akademik Kurikulum 2021 Edisi Tahun 2024

Buku Panduan PKL 2023

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Informasi Tersedia Setiap Saat

Informasi Tersedia Secara Berkala

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Contact Us