Keterampilan dalam penyembelihan hewan ternak secara halal ternyata tidak cukup hanya dengan menyembelih dan memotong dagingnya saja. Setidaknya ada 13 kompetensi yang harus dimiliki oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) untuk mendapatkan sertifikat profesional sebagai Juleha. “kita di SKKNI Juleha itu kita punya 13 kompetensi yang harus dikuasai dan itu wajib semuanya. Jadi yang namanya kompetensi itu ya, satu tidak kompeten maka tidak kompeten semuanya”, ujar Arie Bagus salah satu pengelola asosiasi Juru Sembelih Halal Yogyakarta dalam acara penandatanganan kerja sama antara Fakultas Peternakan dan Juleha Jogja pada Selasa (26/04). Pada kenyataannya, fenomena di lapangan cukup banyak masyarakat yang memiliki hobi dan memakai atribut sebagai Juleha tetapi kompetensi yang dimiliki belum cukup bahkan tidak terpenuhi.
Kompetensi tersebut terbagi menjadi dua kategori besar yaitu pengembangan profesionalitas dan pengelolaan penyembelihan. Pada kategori pengembangan profesionalitas ada tujuh kompetensi yang harus dimiliki yang mencakup melakukan ibadah wajib, menerapkan persyaratan syari’at islam, menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan komunikasi efektif, mengkoordinasikan pekerjaan, menerapkan higiene sanitasi, dan menerapkan prinsip kesejahteraan hewan. Adapun pada kategori pengelolaan penyembelihan ada 6 hal yang perlu dikuasai yaitu menyiapkan peralatan penyembelihan, melakukan pemeriksaan fisik hewan, menetapkan kesiapan hewan untuk disembelih, menerapkan teknik penyembelihan hewan, memeriksa kelayakan proses penyembelihan, serta menetapkan status kematian hewan.
Bagus menyampaikan bahwa untuk menjadi anggota Juleha Jogja ada tiga tahap yang difasilitasi oleh Juleha Jogja yaitu basic training, pelatihan berbasis kompetensi, dan sertifikasi kompetensi. Selama ini fasilitasi pelatihan yang diselenggarakan oleh Juleha Jogja sering terkendala oleh pembiayaan. Oleh karena itu, Juleha Jogja bekerja sama dengan pemerintah dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin memperoleh sertifikat Juleha.
Selama ini animo terbesar peminat sertifikasi Juleha berasal dari aktivis dakwah dan pengurus masjid. Bagus berharap Juleha Jogja dapat menjangkau para profesional juru sembelih di rumah-rumah potong terutama rumah potong ayam karena kapasitasnya sangat besar. Sertifikasi Juleha memberikan jaminan kepada masyarakat muslim bahwa produk daging yang dikonsumsi telah melalui proses pemotongan sesuai syariat Islam. “jadi yang jago adalah para profesional tapi ketika mereka kita minta untuk kompetensi pertama yaitu menjalankan syariat, jadi muslim yang baik. Kita sepakati di juleha itu juru sembelih halal itu harus muslim dan muslim harus solat nah itu yang sering gagal disitu, ungkap Bagus.
Adanya kerja sama dengan Juleha Jogja diharapkan Fakultas Peternakan dapat turut memfasilitasi pelatihan penyembelihan hewan secara halal. Pelatihan serupa telah beberapa kali diselenggarakan oleh Halal Research Center Fakultas Peternakan UGM sejak tahun 2015. “Mudah-mudahan dengan Juleha berdampingan dengan Fakultas Peternakan UGM ini Juleha bisa semakin eksis, semakin banyak peserta yang mengikuti program pelatihan”, H. M. Antok Listianto-Ketua Juru Sembelih Halal Yogyakarta menyampaikan dalam sambutannya.
Pelatihan yang akan diselenggarakan dapat dikemas dengan berbagai skema apakah untuk tujuan pengabdian atau komersial. “Kita sangat berharap nanti Fakultas kita punya LSP. Mungkin LSP itu bisa bekerjasama dengan asosiasi Juleha juga yang diakreditasi. Nah itu nanti mungkin bisa bergerak ke ranah yang lebih maju”, ujar Prof. Ir. Yuny Erwanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM selaku Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Peternakan UGM pada sesi diskusi. Sedangkan dari sisi akademik, kerja sama ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan dan juga keterampilan menyembelih secara halal. (Kerjasama/Lia)