• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • UPT Terpadu
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Surel
  • CDEC
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Dosen Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
      • AAAP
      • IJGS
      • SIMNASTER
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
    • Luaran Video
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • CDEC
  • Beranda
  • Berita Fakultas
  • Kampus Inklusif Untuk SDM Unggul Dukung Kedaulatan Pangan

Kampus Inklusif Untuk SDM Unggul Dukung Kedaulatan Pangan

  • Berita Fakultas
  • 24 September 2020, 15.40
  • Oleh: nadia_fapet
  • 0

Industri peternakan akan menjadi salah satu pilar penting di masa mendatang dalam hal perekonomian. Hal ini karena kebutuhan protein hewani berupa daging, telur, dan susu akan sangat dibutuhkan terutama bagi masyarakat yang makin meningkat pendapatan dan pendidikannya. Kebutuhan pangan yang meningkat harus diiringi dengan penyiapan dan peningkatan kualitas SDM salah satunya melalui pendidikan tinggi peternakan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM pada saat menyambut mahasiswa baru Fapet UGM angkatan 2020 secara daring pada Jumat (11/9). Tahun ini, Fapet UGM menerima 300 mahasiswa baru. Tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang peternakan menjadikan Fakultas Peternakan UGM menjadi kampus inklusif, dimana Fakultas Peternakan UGM juga menerima mahasiswa yang berkebutuhan khusus.

“Diantara mahasiswa tersebut ada yang sudah lulus menjadi sarjana. Ini adalah bagian dari misi mulia pendidik bangsa,” ujar Ali.

Dekan menambahkan, mahasiswa baru adalah calon-calon SDM unggul yang dihasilkan oleh Fapet UGM yang akan menjadi bagian kecil elite pemuda di Indonesia. Generasi tersebut akan memasuki dunia industri 4.0 yang tidak hanya mengandalkan skill dan softskill. Selain Bahasa Inggris, ada kompetensi lain yang harus diasah dan diolah, yaitu kemampuan memanfaatkan information, communication dan technology (ICT). Hal ini yang akan menentukan apakah seseorang mampu bersaing di kancah persaingan global yang semakin kompetitif.

“Fapet UGM menghasilkan lulusan yang sangat dibutuhkan di dunia industri karena tidak hanya memberikan pengetahuan praktis peternakan tetapi juga softskill, yaitu leadership, kewirausahaan, dan etika,” kata Ali.

Menurut Ali, untuk meraih kesuksesan tidak hanya perlu mengasah pikiran tetapi juga hati nurani, karakter, dan integritas. Selain itu, penting untuk menjaga badan agar tetap sehat sehingga dalam diri tiap mahasiswa terdapat otak yang cerdas, hati yang baik, tangan yang terampil, dan badan yang sehat.

Fapet UGM memiliki dosen-dosen yang dapat diandalkan dan dibanggakan. Dari 73 dosen, 90% bergelar doktor dan 30% bergelar guru besar. Selain itu, Fapet UGM dilengkapi dengan berbagai fasilitas, misalnya Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membawahi unit-unit berupa ternak perah, kebun rumput, sapi potong, kuda, closed house, pengolahan susu, fabrikasi pakan ternak, dan RPH berskala kecil.

“Di luar Fapet, terdapat sarana dan prasarana di Berbah yang dapat digunakan untuk pendidikan dan penelitian, yaitu kandang closed house berkapasitas 60.000 ternak broiler, sapi perah 40 ekor, sapi potong 30 ekor, kebun rumput, dan RPA bekerja sama dengan industri dengan kapasitas pemotongan mencapai 30.000 ekor per hari,” jelas Ali.

Ketua Keluarga Alumni Fakultas Peternakan UGM (Kapgama), Ir. Achmad Dawami, yang juga memberikan materi kepada mahasiswa baru mengatakan, ilmu peternakan akan makin dibutuhkan seiring dengan makin tuanya dunia.

“Dalam UU nomor 18 tahun 2012 tentang pangan disebutkan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, pemenuhan konsumsi pangan yang cukup bagi masyarakat. Pangan yang dimaksud dalam hal ini adalah pangan yang aman, bermutu, dan bergizi,” ujar Dawami.

Ini berarti bahwa peran peternakan di Indonesia sangat luar biasa. Peran tersebut didukung oleh prestasi atau kekuatan SDM yang akan membawa negara maju.

Dawami mengatakan, sampai dengan 2018, dunia peternakan telah menyedot 13-14 juta tenaga kerja rumah tangga/rumah tangga peternakan di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bidang peternakan dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat terutama perdesaan.

“Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan yang luar biasa yang seharusnya telah dapat diantisipasi. Di dunia bisnis, permintaan turun drastis, bahkan pemasukan pemerintah juga turun. Hal ini terjadi karena konsumsi rumah tangga yang merupakan konsumsi terbesar turun hingga lebih dari 50%,” ujar Dawami.

Tugas lulusan Fapet UGM sangat mulia karena pada 17—20 tahun mendatang jumlah penduduk akan mencapai 9 miliar yang akan berebut air, pangan, dan energi. Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa mencari ilmu sebaik mungkin agar dapat menciptakan efisiensi dalam hal pangan.

Dawami berharap mahasiswa dapat mengikuti perubahan-perubahan ini dengan baik apalagi bidang peternakan adalah penyedia pangan di Indonesia yang diharapkan tidak semata-mata tergantung impor. Di masa yang akan datang, semua hal di bidang peternakan akan berbeda karena adanya automasi.

“Meskipun begitu, di dalam kesulitan selama pandemi pasti ada peluang. Untuk itu, Dawami berharap para mahasiswa pandai melihat peluang yang ada. Dengan menggunakan teknologi, sistem, produksi, dan pemasaran yang berbeda, diharapkan para mahasiswa memegang peranan dalam ketersediaan pangan di Indonesia,” pungkasnya. (Humas Fapet/Nadia)

Latest Post

  • Pakar Peternakan UGM: Jamin Kesejahteraan Hewan Kurban!
  • Mahasiswa Fapet UGM Raih Juara 2 Nasional Lewat Inovasi Pakan Ayam Ramah Lingkungan
  • Jagal Halal UGM Adakan Pelatihan Butchering Ruminansia Kecil
  • Fapet Sehat: Semangat Hidup Sehat dan Guyub Melalui Ragam Aktivitas Fisik dan Pemeriksaan Kesehatan
  • Guru Besar Fapet UGM Usulkan Biosekuriti Kolektif Produsen Pangan Asal Hewan

UGM News

  • UGM Student Wins DAAD Scholarship for Research and Social Contributions in Germany
  • UGM Empowers Women Entrepreneurs Through MSME Innovation Training
  • UGM and Agrinas Pangan Nusantara Collaborate to Supply Gamagora Rice Seeds
  • Early Detection of HIV, Syphilis, and Hepatitis B During Pregnancy Prevents Mother-to-Child Transmission
  • UGM Student Health Unit Educates Children on Dental Health from an Early Age
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Sertifikat BAN PT S1- 2009 2014

Sertifikat BAN PT S1 – 14 Sep 2014-14 Sep 2019

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Dokumen MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Sertifikat ASIIN

Buku Panduan Akademik Kurikulum 2021 Edisi Tahun 2024

Buku Panduan PKL 2023

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Informasi Tersedia Setiap Saat

Informasi Tersedia Secara Berkala

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Contact Us