Peningkatan kapasitas peternak itik perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging bebek yang cenderung meningkat di masyarakat.
Hal tersebut mengemuka dalam FGD Prospek dan Tantangan Industri Peritikan Nasional yang diselenggarakan Fakultas Peternakan UGM, Jumat (11/5).
Acara diikuti para pelaku industri, akademisi, pemerintah, dan stakeholder dari berbagai wilayah Indonesia. Selain membahas berbagai tantangan dan prospek industri itik nasional juga dimanfaatkan sebagai wahana untuk membangun dan memperkuat jejaring antar stakeholder.
Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir Jafendi H.P Sidadolog, dalam kesempatan itu menyampaikan terkait breeding dalam peternakan itik. Dia mengatakan bahwa breeding dapat berhasil apabila dilakukan disiplin recording dan evaluasi yang tepat dan akurat.
“Ditambah dengan dukungan kepakaran ahli breeding sangat mutlak diperlukan, terutama dalam hal perbaikan mutu genetik yang berkelanjutan,” jelasnya.
Jafendi menyebutkan penyimpangan pola perkawinan dan seleksi akan menggagalkan usaha perbaikan mutu genetik dan usaha breeding selanjutnya.
“Karenanya mari kita tingkatkan pemberdayaan itik kampung sebagai plasma nutfah untuk hibrid masa depan. Ini menjadi kunci pengembangan galur itik elit dan unggul,”urainya.
Sementara Ardy Wisuku, pelaku bisnis itik, menyampaikan terdapat tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam pengembangan unggas lokal. Langkah awal dengan melakukan peningkatan kapasitas peternak selaku pelaku budidaya.
“Yanga ada saat ini kapasitasnya kecil-kecil, hanya sedikit yang memiliki itik di atas 1.000 ekor,” kata pemilik CV. Kuda Hitam Perkasa ini.
Selanjutnya, diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas bibit unggas. Berikutnya, melakukan pendayagunaan dan pengolahan pakan lokal dalam upaya mengurangi ketergantungan impor.
Hal lain yang tidak kalah penting, lanjutnya, mengembangkan kelembagaan peternakan itik yang terintegrasi.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ali Agus, mengatakan forum diskusi yang melibatkan para stakeholder industri itik dan akademisi ini ditujukan sebagai wadah konsolidasi para pelaku, akademisi, dan stakeholder untuk berdiskusi bersama membahas potensi dan prospek industri itik nasional. Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat membangun dan memperkuat jejaring menuju kerja sama yang profesional dilandasi semangat gotong royong. (Humas UGM/Ika)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/16191-kapasitas.peternakan.itik.nasional.perlu.ditingkatkan