Pada 2020, Indonesia diprediksi akan menjadi negara ke-12 dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia dan pada 2030 akan menduduki urutan ke-7. Pada 2017, kebutuhan ayam broiler hidup per hari mencapai 8.701.508 dan kebutuhan day old chicks per minggu mencapai 64.116.379 ekor.
Melihat peluang tersebut, penting bagi mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UGM untuk membangun sikap mental entrepreneurship dalam rangka menyongsong persaingan global. Hal tersebut diungkapkan oleh Ir. Achmad Dawami, alumni Fapet UGM ketika memberikan pembekalan kepada peserta Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Fapet UGM. Menurutnya, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh para mahasiswa untuk meraih kesuksesan.
“Menurut studi yang dilakukan oleh Hardvard University, kesuksesan ditentukan oleh 85% karakter dan 15% kepandaian. Berdasarkan pengalaman pribadi, yang lebih diperlukan adalah soft skills yang terdiri atas kecerdasan emosional, kepribadian, komunikasi yang baik, dan pendengar yang aktif. Teori hanya menyumbang sebesar 15%, dengan fokus pada praktik,” jelas alumni yang kini menjabat sebagai Senior Vice President PT Ciomas Adisatwa tersebut.
Ir. Achmad Dawami menambahkan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap diri akan melahirkan kompetensi. “Pemahaman yang baik, pelatihan, dan kebiasaan akan membentuk karakter yang pada akhirnya akan membawa kesuksesan. Sementara itu jika hanya sekedar paham saja akan cepat lupa dan pada akhirnya menemui kegagalan,” kata alumni yang lulus pada 1980 tersebut.
Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan bahwa dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi, urbanisasi, global warming, kecukupan pangan, dan ketimpangan ekonomi, ada beberapa hal yang dapat disiapkan mahasiswa.
“Untuk menjadi orang sukses, dibutuhkan 40% kepandaian dalam hal akademik, 30% keterampilan manajerial/organisasi, dan 30% empati terhadap permasalahan sosial,” ujar Dekan. Seorang sarjana peternakan harus memiliki kompetensi-kompetensi, diantaranya ialah mampu berkomunikasi tertulis, mampu bekerja dalam tim, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berfikir logis, mampu berkomunikasi secara lisan, mampu bekerja mandiri, dan mampu berfikir analitis.
Andromeda Sindoro, S.Pt., alumni Fapet UGM angkatan 2006 yang juga memberikan materi dalam acara tersebut mengatakan bahwa sarjana peternakan didorong untuk menjadi wiraswasta. Sarjana peternakan berperan penting dalam mewujudkan swasembada susu pada 2020. “Kenapa harus impor jika kita memiliki lahan dan sumber daya alam yang melimpah, tanah yang subur, dan SDM yang melimpah juga,” ujar pemilik Sweet Sundae Ice Cream tersebut. (Humas Fapet/Nadia)