22 mahasiswa asing yang berasal dari 10 negara berkesempatan mengikuti praktik membuat sosis sehat pada Selasa (26/9) di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan (Fapet) UGM. Mahasiswa-mahasiswa tersebut merupakan peserta program summer course yang dilaksanakan di Fakultas Peternakan pada 17-27 September 2017. Peserta summer course berasal dari 7 negara ASEAN dan tiga negara lainnya yaitu Belgia, Cina, dan Korea. Selain mahasiswa asing, terdapat juga 17 mahasiswa Indonesia yang mengikuti praktik tersebut.
Dengan adanya praktik membuat sosis ini, mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung praktik membuat produk yang dapat dibuat dalam waktu pendek dan setelah pulang ke negara masing-masing dapat membuat sosis sehat,” kata Dr. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng. selaku pendamping kegiatan summer course.
Menurut Endy, terdapat hubungan yang erat antara ilmu dan kuliner. “Laboratorium tidak hanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang serius tetapi bisa juga untuk berkreasi membuat kuliner baru. Yang menarik dalam kegiatan ini adalah tidak semua peserta berasal dari jurusan food science, sehingga mereka yang berasal dari jurusan lain sangat antusias,” ujar Endy yang merupakan dosen di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet UGM.
Sosis Sehat
Sosis sehat merupakan produk yang diinisiasi oleh Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fapet UGM dengan harapan dapat mendorong masyarakat mengonsumsi makanan sehat. “Saat ini banyak masyarakat mengonsumsi sosis instan. Oleh karena itu, Fapet UGM membuat sosis sehat tanpa pengawet dan menggunakan pewarna alami, yaitu angkak, yang mengandung aktioksidan yang relatif tinggi. Sosis yang kami buat ini adalah sosis ayam tetapi tekstur dan warnanya seperti sosis sapi,” jelas Endy.
Sebagai pilot project sosis tanpa pengawet, sosis sehat tersebut dijual dalam bentuk beku di Plaza Agro Gadjah Mada. “Di Indonesia, sosis beku merupakan alternatif makanan masyarakat. Membekukan makanan merupakan cara mudah mengawetkan produk,” kata Endy. (Humas Faapet/Nadia)