Kebutuhan protein hewani dapat dipenuhi melalui konsumsi daging, salah satunya ruminansia kecil seperti ternak kambing. Kambing termasuk jenis ruminansia kecil yang berpotensi dikembangkan di Indonesia, oleh karena itu, produktivitasnya perlu ditingkatkan. Peningkatan produktivitas ternak merupakan salah satu hal yang diharapkan oleh banyak peternak, diperlukan suatu strategi yang tepat agar peningkatan produktivitas ternak tersebut dapat terwujud.
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi OPERA sesi ke 6 Special Edition General Lecture pada 25 Juli 2020 dengan tema manajemen dan seleksi ternak kambing. Diskusi ini memberikan gambaran mengenai manajemen pemeliharaan dan seleksi yang baik untuk ternak kambing dengan menghadirkan dua pembicara, yaitu Prof. Mulumebet Worku, Ph.D (North Carolina Agricultural and Technical State University, Amerika Serikat) dan Dr. Ir. Fera Mahmilia, M.P (Kepala Loka Penelitian Kambing Potong).
Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng, Dekan Fakultas Peternakan UGM, ketika membuka acara diskusi tersebut menyampaikan bahwa ternak yang adaptif terhadap penyakit dan lingkungan sangat penting karena berkatian dengan produktivitas. Oleh sebab itu, penelitian untuk menghasilkan ternak unggul yang memiliki produktivitas menjadi penting sehingga dapat memberikan keuntungan terhadap peternak.
Prof. Mulumebet memaparkan bagaimana cara melakukan seleksi yang baik pada ternak kambing baik secara kuantitatif dan molekuler. Selain itu, dia juga memberikan gambaran terkait manajemen ternak kambing yang ada di North Carolina dan evaluasi ketahanan serta resistensi ternak kambing terhadap penyakit di bagian North Carolina.
“Perkembangan teknologi dan pengetahuan secara molekuler mendukung seleksi ternak yang unggul berdasarkan gen atau sifat bawaan. Setiap ternak yang memiliki gen potensi atau yang mendukung produktivitas ternak akan dipilih. Contoh yang paling sederhana adalah ternak yang memiliki gen yang baik dalam imunitas akan membantu ternak tahan terhadap penyakit. Selain imun, tentu dapat dipilih gen yang berperan penting dalam produktivitas seperti pertambahan bobot badan dan kualitas daging,” ujar Prof. Mulumebet.
Dr. Ir. Fera Mahmilia, M.P. memaparkan bagaimana cara melakukan seleksi yang baik pada ternak kambing, serta memaparkan bagaimana manajemen ternak kambing yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar, baik dari jenis ternak kambing maupun hijauan pakan. Potensi tersebut apabila dapat dioptimalkan tentu dapat memberikan andil dalam pemenuhan kebutuhan daging nasional.
Fera menjelaskan lebih lanjut mengenai tugas Loka Penelitian Kambing Potong Sumatera Utara, yaitu melaksanakan penelitian eksplorasi, evaluasi, pelestarian, serta pemanfaatan plasma nutfah ternak. Produk inovasi yang sudah beredar di masyarakat antara lain Kambing Boerka Galaksi Agrinak (persilangan Kambing Boer dan Kambing Kacang), Indigovera Var.Gozoll Agribun, dan Stenotaphrum Secundatum Var. Steno Agrinak. Sejak 2009 hingga sekarang, Kambing Boerka sudah menyebar ke 18 provinsi dengan jumlah 1017 ekor.