Pada musim kemarau, penyediaan pakan dapat menjadi tantangan tersendiri bagi peternak karena terbatasnya stok pakan. Salah satu solusi yang dapat diambil yaitu dengan membuat pakan komplet fermentasi. Pakan ini berbasis hijauan pakan dan jerami yang bernilai nutrisi tinggi.
“Pakan komplet fermentasi sangat cocok diterapkan pada saat musim kemarau atau saat terjadi bencana alam karena lebih praktis. Selain itu, kandungan nutrisinya baik, biaya pembuatan terjangkau, dapat disimpan dalam waktu yang lama, dan menghemat waktu peternak,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng mengatakan pada Senin (18/5).
Di peternakan dan industri usaha sapi potong (feedlot), terdapat realitas berupa pemanfaatan jerami padi secara langsung. Hal itu menimbulkan masalah karena jerami padi dalam segi kuantitas memang melimpah, tetapi dalam segi kualitas masih tergolong bernutrisi rendah sebab hanya mengandung protein sekitar 3—4%.
“Jerami padi kering dapat diolah menjadi jerami padi fermentasi yang kemudian diolah menjadi pakan komplet dengan menambahkan bahan lain sehingga kualitasnya meningkat, yaitu dari kadar protein 3—4% menjadi 7—8% dan tahan sepanjang musim,” kata Ali.
Ali menambahkan, bahan yang digunakan dalam teknologi pakan komplet terfermentasi adalah jerami padi dan beberapa jenis bahan pakan konsentrat (bersifat pilihan dan situasional) yang terdiri atas bekatul padi, onggok, gaplek, bungkil kopra, kulit kacang, roti, pollard, mollases, garam, jagung kuning giling, “starter mikrobia”, dan calsid. Pemanfaatan limbah pertanian tersebut dapat menekan biaya pembuatan pakan.
“Nilai nutrisi pakan komplet dapat diatur dengan cara menentukan jumlah dan jenis campuran. Dengan demikian, ternak tidak berkesempatan memilih pakan sehingga memperkecil jumlah pakan yang tidak dimakan. Pakan komplet berbasis hijauan pakan dan jerami dapat diterapkan dalam skala rumah tangga maupun industri,” jelas Ali.
Pakan komplet cocok untuk jenis ternak ruminansia, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Ternak ruminansia memiliki rumen yang berisi jutaan mikrobia yang membuatnya mampu menyintesis beberapa jenis nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan hidup dan produksinya. Ternak ruminansia juga mampu mencerna sumber serat, seperti rumput, daun, jerami, dan by product pertanian.
“Pembuatan pakan komplet berbasis jerami padi fermentasi diharapkan membuat peternak tidak perlu lagi merumput setiap hari. Peternak cukup membuat pakan komplet sekali saja dan dapat dipakai untuk cadangan makanan dalam jangka waktu tertentu tergantung pada kapasitas pembuatannya. Dengan demikian, peternak memiliki sisa waktu yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas lain,” papar Ali.
Ali Agus menambahkan, Fakultas Peternakan telah mengimplementasikan pembuatan pakan komplet pada saat terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010. Pakan komplet merupakan solusi tepat guna di masa tersebut yang dapat mencegah peternak menerobos daerah berbahaya untuk merumput bagi ternaknya. (Humas Fapet/Nadia)