Pakan menjadi salah satu faktor terpenting yang memengaruhi keberhasilan peternakan ayam. Hal ini disebabkan biaya produksi terbesar dalam usaha peternakan adalah pakan, yaitu sekitar 70% dari total biaya.
Hal tersebut diungkapkan oleh dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPU saat menjadi narasumber dalam program Kuliah Gratis Bagimu Petani Kami Mengabdi, Jumat (4/10) di kampus Fapet UGM.
Zuprizal mengatakan, pakan dapat dibuat sendiri oleh peternak sehingga biaya pakan dapat ditekan dan pada akhirnya keuntungan meningkat. “Asalkan peternak mengetahui cara pembuatan pakan serasi, yaitu pengetahuan tentang nutrisi, ketersediaan bahan baku pakan, dan proses pembuatannya, peternak dapat memproduksi pakan sendiri,” jelas dosen di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak tersebut.
Dijelaskan oleh Zuprizal, penyusun utama bahan pakan yang dapat dicerna dan bermanfaat bagi ternak disebut nutrien (zat makanan). Besar kecilnya kandungan nutrien di dalam bahan pakan yang dapat dicerna dan bermanfaat akan mencerminkan besar kecilnya nilai nutriennya. Kandungan nutrien dalam pakan antara lain protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
“Bahan pakan konvensional untuk ternak unggas antara lain jagung, gandum, ketela/tepung gaplek, bungkil kedelai, bungkil kopra, dsb. Sementara itu, bahan pakan alternatif yang dapat dipilih ialah jerami kacang tanah, daun ketela, tepung daun kaliandra, tepung darah, dan sebagainya,” ujar Zuprizal.
Zuprizal menambahkan, sangat penting bagi peternak untuk memperhatikan manajemen pakan ayam pedaging. Pertama, yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan, yaitu kandungan nutrien dan energinya harus tercukupi. Kedua, air minum. Jika air minum tidak tersedia, ayam akan berhenti makan. Kebutuhan air minum bisa meningkat hingga dua kali lipat jika cuaca panas. (Humas Fapet/Nadia)