Menjelang perayaan hari raya Idul Adha banyak masyarakat yang memotong hewan kurban terutama sapi dan domba. Namun, untuk menghasilkan agar kualitas daging hewan kurban tetap enak dan tidak cepat membusuk disarankan agar panitia kurban jangan sampai membuat hewan kurban dalam kondisi stres sebelum dipotong. “Usahakan suasana jangan dibuat ramai, jika stres hewan bisa kalap dan ngamuk,” kata peneliti produk halal dari Fakultas Peternakan UGM, Ir. Hanung Danar Dono., M.P., Ph.D., saat mengisi pelatihan penyembelihan hewan dan penanganan daging kurban yang higienis, di Fakultas Peternakan UGM, Selasa (30/7). Acara diikuti oleh pengurus takmir dan panitia kurban masjid musala se-DIY dan Jawa Tengah.
Selain untuk mendapatkan daging yang enak dan empuk, hewan sebaiknya dipisahkan dari rekannya sebelum dipotong dan ia tidak mencium bau amis darah. “Hewan tidak boleh melihat rekannya dikuliti, tidak boleh melihat genanganan darah. Bau amis darah buat hewan jadi tambah stres,” katanya.
Ia menyampaikan ciri jika hewan mulai stres yaitu mulai menggerakkan ekornya yang menandakan hewan tersebut mulai gelisah. Selain itu, ia juga menyarankan sebelum dipotong hewan tersebut dipuasakan selama kurang lebih 12 jam sehingga proses penyembelihan menjadi lebih mudah. “Pemuasaan sangat efektif agar hewan kurban tidak agresif,” katanya.
Saat penyembelihan berlangsung, sebaiknya si penyembelih hewan mengusahkan agar bisa memotong tiga saluran pada leher bagian depan atau tepatnya di bawah jakun, yakni saluran nafas, saluran makanan dan pembuluh darah arteri karotis dan vena jugularis. Ia menyarankan proses penyembelihan tersebut tidak memutus saluran sumsum tulang belakang. “Tidak boleh putus karena kepentingan pemompaan darah agar cepat keluar, apabila terputus, darah akan banyak menumpuk sehingga daging lebih mudah membusuk,” katanya.
Sementara peneliti ilmu dan teknologi daging higienis dari Fakultas Peternakan UGM, Ir. Rusman, MP., PhD., mengatakan proses dan prosedur pemotongan hewan yang benar bisa menghasilkan daging ASUH atau aman, sehat, utuh, dan higienis.
Menurutnya, hewan yang stres saat sebelum penyembelihan akan menghasilkan daging yag kurang enak, bahkan kondisi tersebut bisa dilihat dari warna daging setelah dipotong-potong. “Warna daging agak gelap dan pucat,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/18170-hewan-kurban-stres-bikin-daging-kurang-enak