Peternakan di Indonesia banyak diusahakan di pedesaan oleh petani-peternak. Ternak yang dipelihara meliput sapi, kerbau, kambing dan domba, sedangkan untuk unggas, antara lain ayam kampung, bebek, angsa dan menthok. Permasalahan utama beternak tersebut sama, yaitu adanya defisiensi nutrient dan adanya parasit. Nutrien yang defisien antara lain protein. Sedangkan parasit yang dominan berjangkit di kambing dan domba adalah cacing Haemonchus contortus dan Coccidia.
Untuk mengatasi problematika tersebut, tim dari Fakultas Peternakan yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pengembangan Desa Binaan dengan koordinator Prof. Dr. Ir Kustantinah, DEA dan Insani Hubi Zulfa S.Pt, M.Sc serta Ahmad Baidlowi S.Pt., M.Sc dari Vokasi Kesehatan Hewan UGM, bersama dengan Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM dan Mahasiswa Vokasi Kesehatan Hewan UGM, telah mengadakan pengabdian untuk menerapkan Natural Anthelmintika yang merupakan penerapan lapangan hasil penelitian.
Kustantinah menuturkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan UGM, antara lain adalah pengembangan Natural Anthelmintika untuk peningkatan produktivitas ternak menggunakan tanaman tropis yang ada di Indonesia.
“Anthelmintika sering disebut juga anti cacing, sedangkan yang dimaksud dengan Natural Anthelmintika adalah obat cacing yang berasal dari tanaman, bukan bahan kimia,”papar Kustantinah, Kamis (18/10).
Dari penelitian yang sudah dilakukan terhadap beberapa tanaman pakan ternak, seperti daun ketela, daun nangka, daun beringin, daun waru, daun Turi, daun Kaliandra dsb didapatkan adanya zat aktif di dalamnya yang disebut Tanin. Tanin ini dapat bersifat anti parasit (anti Cacing dan anti Coccidia).
Menurut Kustantinah untuk menerapkan teknologi tersebut maka teknologi pemberian hijauan pakan ternak sebagai Natural Anthelmintik artinya pemberian hijauan pakan ternak sebagai obat parasit (Cacing dan Coccidia) tersebut telah dicobakan di Kelompok Wanita Tani Gama Ngudi Lestari yang beralamat di Desa Banyusoca, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
“Dari kegiatan ini harapannya peternak tidak perlu membeli obat cacing apabila kambingnya terkena cacingan. Hanya dengan pemberian daun ketela maka akan dapat digunakan sebagai obat cacing,”urainya
Selain pemberian daun ketela sebagai anti parasit juga dilakukan perbaikan kandang agar kotoran dapat turun kebawah sehingga kandang menjadi lebih bersih dan harapannya parasit menjadi hilang dan produktivitas ternaknya menjadi lebih baik. (Humas UGM/Satria)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/17223-pemanfaatan.natural.anthelmintika.sebagai.anti.parasit.pada.ternak