Fakultas Peternakan (Fapet) UGM bekerja sama dengan Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership mengajak pelaku usaha peternakan sapi yang bergerak di bidang breeding (pembiakan) melaksanakan kunjungan lapangan ke Brisbane, Australia, pada 21—30 April 2019. Kunjungan tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam Commercial Cattle Breeding and Management Training Program Batch III. Para peserta sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Indonesia pada 1—12 April 2019. Peserta pelatihan merupakan wakil dari perusahaan-perusahaan peternakan dan kelompok peternak sapi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU, ketika dihubungi Selasa (30/4), mengatakan program tersebut sangat berguna bagi pelaku usaha breeding sapi dalam memperoleh gambaran lapangan baik di dalam negeri maupun di Australia sehingga akan lebih bersemangat dan profesional dalam mengembangkan usaha peternakan sapi nasional.
Senada dengan itu, menurut course leader kegiatan tersebut, Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, kunjungan lapangan lebih menekankan pada pemahaman peserta terhadap sistem pembiakan sapi di Australia dan kemungkinan penerapannya di Indonesia dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di perusahaan atau lembaga masing-masing peserta. Peserta diajak mengunjungi peternakan milik perorangan dan lembaga penelitian.
“Para peserta juga melakukan presentasi rencana proyek masing-masing yang akan dilaksanakan setelah pelatihan dan dievaluasi di akhir kegiatan. Selama di Australia, para peserta akan belajar mengenai pembiakan, penggemukan, dan mesin-mesin peternakan,”katanya.
Galank Erlangga, salah satu peserta yang juga merupakan alumni Fapet UGM, mengaku mendapatkan banyak pengalaman penting dan berharga selama mengikuti program pelatihan terkait tata kelola pembibitan sapi yang ada di Australia maupun Indonesia serta potensi pengaplikasiannya di Indonesia untuk memperbaiki pola breeding.
Andi Zaelani, peserta perwakilan dari PT. Fass Forest Development (BKB GROUP) Kalimantan Selatan, mengungkapkan dalam kegiatan ini dirinya belajar banyak mengenai teknologi yang digunakan untuk mengobati sapi dengan memperhatikan animal welfare dan efisiensi tenaga kerja di peternakan. Dia berharap, teknologi tersebut dapat diaplikasikan di beberapa sistem integrasi sawit sapi di Indonesia. (Humas UGM/Satria;foto:Fapet UGM)
Sumber: http://ugm.ac.id/id/berita/17889-peternak.indonesia.ikuti.kunjungan.lapangan.ke.australia