• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • UPT Terpadu
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Surel
  • CDEC
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Dosen Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
      • AAAP
      • IJGS
      • SIMNASTER
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
    • Luaran Video
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • CDEC
  • Beranda
  • Berita Fakultas
  • Prospek Industri Peternakan Dalam Perspektif Pemerintah

Prospek Industri Peternakan Dalam Perspektif Pemerintah

  • Berita Fakultas
  • 11 Oktober 2018, 16.21
  • Oleh: admin
  • 0

Bertambahnya penduduk Indonesia dan meningkatnya arus urbanisasi menjadi 6,6% pada 2035 berpotensi mengurangi jumlah produsen pangan di perdesaan. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi berkembangnya industri peternakan di Indonesia mengingat kebutuhan pangan di dunia akan meningkat sebesar 60% karena pertambahan penduduk.

“Jumlah populasi sapi dan kerbau selama kurun waktu 2010—2014 terus mengalami kenaikan. Meskipun demikian, masih ada tantangan-tantangan dalam pengembangan sapi dan kerbau,” ujar Ismatullah Salim, S.Pt., selaku Kasubbag Akuntansi, Verifikasi dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (TLHP), Bagian Keuangan Setditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI pada saat memberikan pembekalan in-class training kepada peserta Work-Based Academy, Jumat (5/10) di Fakultas Peternakan UGM.

Salim menuturkan, tantangan-tantangan yang dimaksud ialah skala kepemilikan ternak yang kecil dan lemah, terpusatnya populasi di Jawa, perkembangan bisnis yang lebih ke arah hilir (penggemukan dan impor daging), rendahnya produksi susu segar, dan sebagainya.

“Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah memiliki kebijakan berupa pembenahan regulasi, infrastruktur, produksi, investasi dan hilirisasi, tata niaga domestik, dan pengendalian impor dan penguatan ekspor yang pada akhirnya menuju pada kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Fokusnya pada pangan strategis dan sentra/kawasan,” ujar Salim. Pada 2045, Indonesia ditargetkan menjadi lumbung pangan Asia dengan populasi sebanyak 41.745.441 ekor, kebutuhan 1.151.698 ton, produksi lokal 1.122 ribu ton, dan potensi ekspor 450.049 ekor (85.509 ton).

Salim menambahkan, program studi ilmu peternakan di suatu perguruan tinggi berperan penting dalam mengembangkan industri peternakan. Namun, saat ini tenaga kerja peternakan Indonesia masih berpendidikan rendah, berusia 50 tahun ke atas, dan belum memiliki jiwa kewirausahaan. “Untuk itu, perguruan tinggi berperan dalam menjadikan subsektor peternakan menjadi sektor yang menarik bagi generasi muda dan para wirausaha,” ujar Salim.

Menurut Salim, sistem pendidikan, SDM (dosen dan mahasiswa), dan infrastruktur merupakan komponen penting dalam menghasilkan sarjana peternakan yang akan menyukseskan program pembangunan peternakan.

“Untuk menjadi sarjana peternakan yang kompeten, diperlukan peningkatan kualifikasi calon mahasiswa, reorientasi kurikulum, peningkatan jiwa kewirausahaan, peningkatan nilai kesarjanaan (etika, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial), dan peningkatan peran sebagai motivator pembangunan. Kesemuanya kemudian dicocokkan dengan dunia usaha/dunia kerja,” ujar Salim. (Humas Fapet/Nadia)

Latest Post

  • Jagal Halal UGM Adakan Pelatihan Butchering Ruminansia Kecil
  • Fapet Sehat: Semangat Hidup Sehat dan Guyub Melalui Ragam Aktivitas Fisik dan Pemeriksaan Kesehatan
  • Guru Besar Fapet UGM Usulkan Biosekuriti Kolektif Produsen Pangan Asal Hewan
  • HMP Magister Ilmu Peternakan Fapet UGM Adakan Dialog Akademik
  • Peserta Pelatihan dan Uji Kompetensi Juleha Ikuti Praktik Penyembelihan

UGM News

  • Potential Human Rights Violations in Circus Industry Raise Concerns, UGM Professor Says
  • UGM Expert Highlights Positive and Negative Impacts of Proposed Centralization of Civil Servant Transfers
  • UGM Students Win Second Place at International Competition with TerraDam Insurance Concept
  • UGM Promotes Geothermal Development Rooted in Local Wisdom in East Nusa Tenggara
  • Vasectomy as Social Aid Requirement Deemed Discriminatory and Coercive
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Sertifikat BAN PT S1- 2009 2014

Sertifikat BAN PT S1 – 14 Sep 2014-14 Sep 2019

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Dokumen MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Sertifikat ASIIN

Buku Panduan Akademik Kurikulum 2021 Edisi Tahun 2024

Buku Panduan PKL 2023

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Informasi Tersedia Setiap Saat

Informasi Tersedia Secara Berkala

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Contact Us