Sapi lokal selama ini dikenal tidak terlalu rentan terhadap stresor lingkungan di iklim tropis, dapat mengkonsumsi pakan berkualitas rendah, dan memiliki kinerja reproduksi yang tinggi di bawah sistem produksi yang relatif buruk. Tidak seperti sapi persilangan, sapi lokal tidak memerlukan input yang tinggi sehingga sesuai dengan kondisi peternakan rakyat. Setiap bangsa sapi lokal juga memiliki karakteristik yang unik dan bersama dengan variasi bawaan yang luas di dalam breed, mereka adalah bahan baku yang potensial untuk program perbaikan genetik.
SDGS 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Semangat dan perjuangan Papuana Rosalia Petegau akhirnya berbuah manis. Dara kelahiran 31 Maret 2001 ini telah lulus sarjana dari Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Rabu (20/11) kemarin. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini merasa bersyukur dirinya bisa kuliah dan akhirnya lulus dari salah satu kampus terbaik di tanah air.
“Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM. Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini,”kata Papuana.
Papuana yang berasal dari Mappi Papua Selatan ini mengakui tidak semua orang bisa menempuh studi di UGM. Apalagi, mereka yang berasal dari daerah luar Jawa seperti Papua. Maka saat diterima masuk melalui jalur Ujian Mandiri tahun 2020 silam, Papuana sangat bersyukur.
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM melalui Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak melakukan terobosan pemanfaatan Fertilisasi In Vitro (IVF) ternak dari beberapa Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Yogyakarta. Kepala Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Ternak Fapet UGM, Prof. Ir. Diah Tri Widayati, M.P., Ph.D.,IPM., mengatakan teknologi reproduksi fertilisasi in vitro merupakan inovasi generasi ketiga dalam teknologi reproduksi yang menawarkan solusi strategis untuk mempercepat peningkatan populasi ternak, perbaikan genetik ternak dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Tiga orang dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, yakni Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc. Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc.,Ph.D., IPM., ASEAN Eng., meraih penghargaan Insan UGM Berprestasi 2024. Selain itu, Nuraini Islami mahasiswai Fapet UGM bersama tim mahasiswa UGM lainnya mendapat penghargaan untuk kategori Medali Emas Presentasi Bidang PKM-PI PIMNAS 2024. Pemberian anugerah telah dilaksanakan pada Rabu (13/11) malam di Grha Sabha Pramana UGM.
Untuk menjawab tantangan ketersediaan pakan hijauan di musim kemarau, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat melaksanakan program pengabdian berbasis teknologi tepat guna. Tim UGM diketuai Dr. Ir. Miftahush Shirothul Haq dari Fakultas Peternakan dan beranggotakan Dr. Ir. Aji Praba Baskara, Aqmal Nur Jihad, M.Sc. dan Fathi Alfinur Rizqi, M.Sc.. Dalam program ini, UGM memperkenalkan teknologi “Drying House” kepada para peternak di Desa Duwet, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, sebagai solusi produksi hay, yaitu pakan kering berkualitas yang tahan lama dan dapat disimpan untuk waktu yang panjang.