Pengolahan dan pemanfaatan limbah merupakan wujud tanggung jawab industri peternakan untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berpihak pada masyarakat dan lingkungan. Melihat hal tersebut maka sejumlah peneliti dari UGM melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa bio-slurry sebagai limbah cair hasil produksi biogas (anaerobic digested manure wastewater atau bio-slurry) dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai media kultivasi mikroalga Euglena sp. IDN 22 yang berpotensi menjadi raw material dalam berbagai sektor industri.
SDGS 15: Ekosistem Daratan
Dr. Muhsin Al Anas, dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM), melakukan kunjungan ilmiah ke University of Arkansas, Amerika Serikat, dalam rangka memperkuat jejaring riset internasional dan pengembangan kolaborasi strategis di bidang perunggasan, pada 4-14 Juni 2025.
Menurut Muhsin kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari undangan resmi Dr. Adnan Alrubaye, pakar mikrobiologi unggas sekaligus Associate Director of Graduate Program in Cell and Molecular Biology di University of Arkansas. Dalam kesempatan ini, Muhsin bergabung dengan tim riset sebagai bentuk pelatihan dan inisiatif awal untuk mengembangkan pendekatan nutrisi sebagai upaya mitigasi terhadap Bacterial Chondronecrosis with Osteomyelitis (BCO), salah satu permasalahan serius yang sering ditemukan pada bagian tulang broiler modern. Penelitian ini juga diarahkan untuk diperluas ke level Asia Tenggara melalui jejaring kolaboratif antar peneliti dari berbagai negara.
Mahasiswi Program Doktoral Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Iriani Sumpe, meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya berjudul Green Economy Ternak Sapi Potong Berbasis Potensi Input Sumber Daya dengan Pendekatan Natural Resources Accounting: Studi Kasus di Kabupaten Manokwari, Jumat (23/5).
Dalam ujian tersebut bertindak selaku Tim Promotor yaitu Prof. Dr. Ir. Tri Anggraini Kusumastuti, SP., MP., IPM, (Promotor), Prof Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA , IPU., (Co-Promotor) dan Dr. Ir. Siti Andarwati, S.Pt., M.P., IPU., ASEAN Eng (Co-Promotor).
Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menegaskan komitmennya dalam penanganan permasalahan sampah. Berbagai langkah, kebijakan dan terobosan telah dilakukan. Dalam penyajian hidangan atau kudapan Fapet sudah tidak lagi menggunakan plastik. Penanggung jawab Health Promoting University (HPU) Fapet UGM, Nurma Diani Sekarsih, S.Pd., M.B.A., mengatakan sampah plastik berbahaya dan dapat mencemari lingkungan.
“Maka penyajian hidangan atau kudapan di Fapet menggunakan piring atau kertas,”papar Nurma di sela-sela Deklarasi Hari Peduli Sampah Nasional oleh UGM di Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT), Kamis (20/2). Deklarasi dihadiri Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.
Mahasiswa harus memperkuat networking sejak dini. Networking sangat dibutuhkan mahasiswa saat ia lulus kuliah khususnya dalam mencari maupun menciptakan lapangan kerja. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.,Eng., pada acara Kuliah Tamu di Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Kamis (13/2).
“Banyak orang atau tokoh sukses tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi ia punya networking,”kata Audy.
Audy juga mengingatkan kepada para mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri dengan adanya disrupsi teknologi. Ketergantungan terhadap teknologi, kata Audy, sangat tinggi sehingga kebutuhan SDM mulai berkurang dan berakibat terhadap pengurangan tenaga kerja. “Faktanya setiap tahun itu kita bisa meluluskan 3 juta orang sarjana. Tapi dari jumlah itu yang menganggur pun masih tinggi,”papar Wakil Gubernur Sumatera Barat itu.