Arsip:

SDGS 15: Ekosistem Daratan

Komitmen Fapet UGM Peduli Sampah

Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menegaskan komitmennya dalam penanganan permasalahan sampah. Berbagai langkah, kebijakan dan terobosan telah dilakukan. Dalam penyajian hidangan atau kudapan Fapet sudah tidak lagi menggunakan plastik. Penanggung jawab Health Promoting University (HPU) Fapet UGM, Nurma Diani Sekarsih, S.Pd., M.B.A., mengatakan sampah plastik berbahaya dan dapat mencemari lingkungan.

“Maka penyajian hidangan atau kudapan di Fapet menggunakan piring atau kertas,”papar Nurma di sela-sela Deklarasi Hari Peduli Sampah Nasional oleh UGM di Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT), Kamis (20/2). Deklarasi dihadiri Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. read more

Mahasiswa Harus Perkuat Networking

Mahasiswa harus memperkuat networking sejak dini. Networking sangat dibutuhkan mahasiswa saat ia lulus kuliah khususnya dalam mencari maupun menciptakan lapangan kerja. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.,Eng., pada acara Kuliah Tamu di Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Kamis (13/2).

“Banyak orang atau tokoh sukses tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi ia punya networking,”kata Audy.

Audy juga mengingatkan kepada para mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri dengan adanya disrupsi teknologi. Ketergantungan terhadap teknologi, kata Audy, sangat tinggi sehingga kebutuhan SDM mulai berkurang dan berakibat terhadap pengurangan tenaga kerja. “Faktanya setiap tahun itu kita bisa meluluskan 3 juta orang sarjana. Tapi dari jumlah itu yang menganggur pun masih tinggi,”papar Wakil Gubernur Sumatera Barat itu. read more

Satgas PMK Fapet UGM Beri Bantuan Disinfektan kepada Kelompok Ternak di Sleman

Tim Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM berkolaborasi bersama MPM Muhammadiyah dan PT. Cita Indonesia memberikan bantuan disinfektan, insektisida, dan suplemen pakan kepada kelompok-kelompok ternak di Sleman, Minggu (9/2).

Koordinator Satgas PMK Fapet UGM, Ir. Hamdani Maulana, S.Pt., M.Sc, IPP., menuturkan masing-masing kelompok ternak mendapatkan 6 jenis produk bantuan dari PT. Cita Indonesia.

“Pemberian bantuan kepada kelompok ternak di sekitar Ngemplak dan Sleman,”papar Hamdani, Senin (10/2). read more

Potensial Dikembangkan, Tim Fapet UGM Beri Pelatihan Budi Daya Domba Awassi

Domba Awassi potensial dikembangkan sebagai pilihan unggul dalam dunia budi daya ternak. Terdapat sejumlah keunggulan yang ada pada domba Awassi, baik dari pertumbuhan daging, produksi susu hingga daya adaptasinya yang tinggi.

“Cocok dikembangkan di Indonesia karena aslinya domba Awassi dari daerah tropik,”papar peneliti yang juga dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Ir. Yustina Yuni Suranindyah, MS., Ph.D., IPM., Kamis (6/2).

Yuni menjelaskan domba Awassi memiliki pertumbuhan otot yang relatif cepat, membuatnya menjadi pilihan ideal untuk peternak yang menginginkan hasil panen yang optimal dalam waktu relatif singkat. Dengan pertambahan bobot yang mencapai 5-6 kg per bulan untuk betina dan 7-8 kg per bulan untuk jantan, domba Awassi menunjukkan efisiensi tinggi dalam pemanfaatan pakan. read more

Tingkatkan Populasi Kambing, Dosen Fapet UGM Gagas REPPPELITA

Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM yang juga Ketua Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Prof. Dr. Ir. Kustantinah, DEA., IPU., menggagas adanya REPPPELITA (Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun). Gagasan Kustantinah ini sejalan dengan kondisi sumber daya alam melimpah yang dimiliki Indonesia sehingga kenaikan populasi kambing dari 3,2% per tahun dapat ditingkatkan.

“Misalnya dengan pemerataan pengembangan ternak di seluruh Indonesia pada lingkungan yang sesuai dan memberdayakan perguruan tinggi. Saat ini kan ada lebih sekitar 59 fakultas peternakan di Indonesia. Jika ada sinergi bersama dalam penerapan REPPPELITA (Rencana Pembangunan Peternakan melibatkan Perguruan Tinggi setiap Lima Tahun) tadi pengembangan kambing yang diharapkan tentu akan lebih mudah,”kata Kustantinah, Rabu (5/2). read more