Pola hidup masyarakat modern yang ditandai dengan minimnya aktifitas fisik dan tingginya tingkat konsumsi pangan tinggi kalori cenderung memacu terjadinya sindroma metabolik yang menyebabkan meningkatnya risiko penyakit berkaitan dengan kardiovaskular, stroke dan diabetes melitus.
Seiring dengan kondisi tersebut maka berbagai jenis pangan fungsional dilaporkan dapat mengurangi prevalensi sindroma metabolik seperti obesitas, hiperlipidemia, dan hiperglikemia. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ini berdampak pada peningkatan permintaan produk pangan fungsional, termasuk produk probiotik. Hal inilah yang mendasari tim Laboratorium Teknologi Susu & Telur Departemen Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin oleh Prof. Widodo, Ph.D mengembangkan pangan fungsional berbasis susu.