Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang memiliki potensi besar di Indonesia, tidak hanya sebagai penyedia daging tetapi juga kulit sebagai produk sampingan bernilai ekonomi tinggi. Kulit domba banyak digunakan untuk produk-produk industri, seperti jaket, tas, sepatu, hingga kerajinan tangan. Namun, proses penyamakan kulit domba secara konvensional masih banyak bergantung pada krom, yang termasuk bahan berbahaya dan beracun (B3), sehingga menimbulkan masalah lingkungan serius. Oleh sebab itu, diperlukan alternatif penyamakan yang lebih ramah lingkungan.
SDGS 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Pengolahan dan pemanfaatan limbah merupakan wujud tanggung jawab industri peternakan untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berpihak pada masyarakat dan lingkungan. Melihat hal tersebut maka sejumlah peneliti dari UGM melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa bio-slurry sebagai limbah cair hasil produksi biogas (anaerobic digested manure wastewater atau bio-slurry) dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai media kultivasi mikroalga Euglena sp. IDN 22 yang berpotensi menjadi raw material dalam berbagai sektor industri.
Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), memperkenalkan potensi rumput Gama Umami kepada para mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN), Senin (2/6) di Fapet UGM. Dalam paparannya, Nafiatul tidak hanya menjelaskan keunggulan rumput ini sebagai pakan ternak, tetapi juga menyoroti peluangnya sebagai komoditas yang menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan petani dan peternak.
Nafiatul menekankan bahwa rumput Gama Umami telah berevolusi dari sekadar pakan ternak menjadi sebuah komoditas bernilai ekonomi. Potensi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah.
Fakultas Peternakan UGM (Fapet UGM) menggelar serangkaian kegiatan bertajuk Fapet Sehat selama bulan Mei 2025. Program ini diinisiasi oleh Tim HPU (Health Promoting Unit) Fapet UGM sebagai upaya membangun budaya sehat, aktif, dan guyub di lingkungan sivitas akademika.
Kegiatan Fapet Sehat mencakup berbagai aktivitas fisik yang digelar secara rutin setiap pekan, antara lain yoga setiap Rabu sore, karawitan tiap Kamis siang, bulu tangkis dan tenis setiap Selasa dan Jumat sore, futsal Rabu malam, serta voli yang diselenggarakan pada Jumat minggu pertama dan ketiga. Tak hanya itu, aerobik diadakan di hari Jumat minggu kedua dan Fapet Run Jumat minggu keempat turut menambah semarak kegiatan.
Bulan puasa tidak mengurangi semangat civitas akademika Fakultas Peternakan (Fapet) UGM untuk beraktivitas dan berolahraga. Jumat, 21 Maret sore puluhan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan (tendik) Fapet UGM mengikuti kegiatan lari dengan tajuk Ngabubu-Run.
“Puasa tidak mengurangi semangat kita berolahraga,”papar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc. Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Ngabubu-Run ini menempuh jarak 5 km. Rute yang ditempuh antara lain kompleks perumahan dosen, Grha Sabha Pramana (GSP) dan beberapa fakultas, seperti FEB, FIB, Filsafat, FH, dan Kedokteran Hewan.