The 10th Southeast Asia Network of Animal Science (SEANAS) Meeting digelar di pada Rabu (9/11) di Gedung Animal Science Learning Center (ASLC) Fakultas Peternakan UGM. Mengambil tema “Sharing and Updating Higher Education Curriculum on Animal Science in Southeast Asia”, SEANAS Meeting tahun ini membahas pentingnya harmonisasi kurikulum perguruan tinggi peternakan di ASEAN sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa peternakan.
SEANAS merupakan organisasi yang beranggotakan perguruan tinggi bidang peternakan di Asia Tenggara. Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2009, SEANAS Meeting menetapkan pendirian organisasi dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan ASEAN Community, serta meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar perguruan tinggi peternakan di Asia Tenggara. Sejak tahun 2009, SEANAS Meeting rutin diselenggarakan setiap tahun untuk berbagi pengalaman mengenai kurikulum di bidang peternakan dari masing-masing anggota.
Seanas Meeting tahun ini dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi peternakan di masing-masing negara yaitu Universiti Putra Malaysia (UPM) dari Malaysia; University of the Philippines Los Banos (UPLB) dari Philippines; Maejo Unversity (MJU), Kasetsart University (KU), Chiang Mai University (CMU) dari Thailand; Vietnam National University of Agriculture (VNUA) dan Tra Vinh University (TVU) dari Vietnam; Universidade Nacional Timor Lorosa’e (UNTL) dari Timor Leste; Royal University of Agriculture (RUA) Cambodia, serta Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana dari Indonesia. Total peserta yang menghadiri pertemuan ini adalah 27 peserta.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., memaparkan pentingnya memperbaharui ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang peternakan. “Setiap negara mempunyai perkembangan industri dan teknologi peternakan yang berbeda, sehingga dalam acara ini kita semua bisa berbagi pengalaman untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa di masa yang akan datang. Harmonisasi kurikulum sangat penting untuk meningkatkan manajemen kualitas dan kompetensi mahasiswa peternakan,” papar Prof. Budi Guntoro.
Director General of SEANAS, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sumber daya manusia yang unggul dalam bidang pertanian dan peternakan dalam menghadapi tantangan terkait isu lingkungan. “Perkembangan industri peternakan di Asia Tenggara harus mempertimbangkan aspek ramah lingkungan dengan produktivitas ternak yang tinggi untuk memenuhi permintaan pasar. Pendidikan memegang peranan penting dalam menghasilkan SDM yang berkualitas, sehingga kurikulum harus dipersiapkan agar sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Prof. Ali Agus.
Turut hadir untuk memberikan sambutan, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo, M.M., yang menyampaikan mengenai pentingnya kurikulum yang berkembang seiring dengan masyarakat yang dinamis untuk menciptakan SDM unggul. “Pentingnya pertemuan ini adalah untuk menjawab tantangan kehidupan masyarakat yang dinamis, berorientasi pada teknologi, dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, dimana peningkatan kapasitas SDM sebagai salah satu kunci sukses dari sebuah organisasi,” kata Ignatius.
SEANAS Meeting ini diharapkan menjadi akselerasi pendidikan di bidang peternakan untuk memenuhi kebutuhan industri dan kesejahteraan di negara-negara anggota. Serta, menjadi pemacu untuk segera memetakan tantangan masyarakat yang dinamis melalui kurikulum, lulusan, pertukaran civitas academica, tenaga kependidikan, riset, publikasi, pelatihan, dan kerja sama yang berkesinambungan. (Sekretariat/Prisil)
Fotografer: Margiyono