• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • UPT Terpadu
  • Penelitian
  • Informasi Publik
  • Surel
  • CDEC
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Dosen Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
      • AAAP
      • IJGS
      • SIMNASTER
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
    • Luaran Video
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • CDEC
  • Beranda
  • Berita Fakultas
  • Tiga Teknologi Reproduksi Untuk Meningkatkan Kelahiran Ternak

Tiga Teknologi Reproduksi Untuk Meningkatkan Kelahiran Ternak

  • Berita Fakultas
  • 4 April 2022, 13.27
  • Oleh: rima-amalia
  • 0

Teknologi reproduksi merupakan salah satu upaya mengembangkan ternak lokal Indonesia agar memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi peternak. Inseminasi buatan (IB), multiple ovulation embryo transfer, dan fertilisasi in vitro merupakan teknologi reproduksi yang menarik untuk dikembangkan karena menawarkan berbagai keunggulan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Ir. Diah Tri Widayati, MP., Ph.D., IPM, dosen Fakultas Peternakan UGM dalam pidato pengukuhan guru besar yang dilaksanakan pada Selasa, 29 Maret 2022 di Balai Senat UGM.

Diah mengungkapkan, teknologi inseminasi buatan memiliki beberapa keuntungan, yaitu peningkatan efisiensi pejantan, peningkatan mutu genetik keturunannya, efisiensi biaya, dan sebagai pencegahan penyakit. Inseminasi buatan dengan semen sexing merupakan salah satu metode inseminasi yang memisahkan antara spermatozoa X dan Y untuk menentukan jenis kelamin ternak. Inseminasi ini telah lama diaplikasikan pada peternakan pembibitan komersial dengan tujuan efisiensi usaha.

Metode inseminasi lain yang diteliti oleh Diah ialah multiple ovulation embryo transfer (MOET), yaitu salah satu bentuk teknologi reproduksi di mana embrio yang baru terbentuk sebelum implantasi dikeluarkan dari saluran reproduksi betina dan dipindahkan ke saluran reproduksi ternak betina lain dari spesies yang sama. Metode ini menawarkan beberapa keuntungan, yaitu meningkatkan potensi genetik suatu ternak dalam waktu yang relatif singkat, dapat meningkatkan produksi susu pada peternakan sapi perah, dan dapat meningkatkan bobot sapih pada sapi potong.

Metode MOET dapat dilakukan pada berbagai komoditas ternak, tetapi banyak dilakukan pada sapi karena meningkatkan produktivitas keturunan secara signifikan. Seekor betina unggul yang disuperovulasi dan diinseminasi dengan semen dari pejantan unggul berpotensi menghasilkan 40 ekor pedet setiap tahun, sedangkan dengan inseminasi buatan, seekor betina hanya mampu melahirkan anak 1 ekor setiap tahun.

Diah menambahkan, faktor utama dalam keberhasilan program transfer embrio adalah kualitas dan pemilihan donor. Ternak donor harus memiliki nilai genetik dan daya jual yang unggul agar dapat menutup biaya transfer embrio. Selain itu, dengan mempertimbangkan nilai genetik dan nilai potensial ekonomi turunannya (pedet).

Sementara itu, fertilisasi in vitro atau embrio in vitro (IVEP) merupakan teknik generasi ketiga di bidang teknologi reproduksi. Produksi embrio in vitro dapat digunakan untuk memproduksi embrio dengan genetik unggul secara masal, menyediakan sumber embrio berbiaya rendah untuk penelitian dasar tentang perkembangan biologi dan fisiologi, penerapan bioteknologi baru seperti nuclear transfer, dan produksi hewan transgenik dan penelitian sel punca.

Teknologi IVEP menjanjikan berbagai keunggulan. Pertama, teknologi ini dapat menghasilkan embrio dalam jumlah banyak dan jika ditransfer, akan dihasilkan kebuntingan yang lebih tinggi per unit waktu. 14 Kedua, dapat diterapkan pada ternak yang gagal merespons perlakuan superovulasi. Ketiga, dapat digunakan untuk menyimpan potensi genetic ternak yang terkendala untuk produksi embrio secara konvensional. Keempat, semen dari pejantan yang berbeda dapat digunakan untuk membuahi oosit dari ovarium seekor betina dan berpotensi menjadi embrio. Kelima, oosit untuk IVEP dapat diperoleh dari ovarium donor hidup melalui ovum pick up (OPU) atau dari ovarium yang merupakan hasil samping rumah potong hewan.

Sampai saat ini hanya IB yang telah diterapkan secara luas di Indonesia pada sapi potong dan sapi perah. Hal ini disebabkan masyarakat telah menyadari arti dan manfaat IB untuk meningkatkan produktivitas ternaknya, yaitu untuk menghasilkan pedet yang kualitas genetiknya lebih baik daripada induknya serta untuk efisiensi reproduksi. Sementara itu, MOET dan IVF masih dalam tahap pengembangan dan penelitian sehingga belum diterapkan secara luas di masyarakat.

Dari penelitian yang telah dilakukannya selama 23 tahun, Diah mengungkapkan bahwa produksi embrio secara in vitro dapat diterapkan di Indonesia meskipun ada beberapa keterbatasan, meliputi sumber oosit, keterbatasan medium untuk kultur embrio, dan perangkat inkubator dengan oksigen yang rendah.

Namun, Diah yakin apabila keterbatasan tersebut dapat diatasi, dapat dihasilkan embrio dalam jumlah banyak dan dapat disebarkan pada masyarakat melalui program transfer embrio maupun untuk penelitian. (Humas/Nadia)

Latest Post

  • Mahasiswa UGM Juara 1 Duta Bahasa DIY 2025, Siap Wakili Daerah ke Tingkat Nasional
  • Fapet UGM dan Toros Farm Tandatangani MoU untuk Pengembangan SDM di Bidang Pengolahan Produk Ternak
  • Dekan Fapet Dorong Wisudawan Kawal Program Pemerintah di Bidang Pangan
  • Raih Doktor Usai Teliti Potensi Ekonomi dan Ekologi Peternakan Sapi Potong di Manokwari
  • Fapet UGM Beri Pelatihan Dasar Industri Sapi Perah di PT. Global Dairi Alami Subang

UGM News

  • UGM Holds Ceremony to Commemorate the Birth of Pancasila
  • Outstanding UGM Medical Graduate Brian Tanuwidjaja Earns Cum Laude Honors in 3.5 Years
  • UGM Named Best Internal Website and Magazine Manager at SPS Awards
  • Low Entrepreneurship Ratio, Trade Minister Collaborates with UGM to Support Digitalization of Small Shops
  • UGM Upholds Academic Integrity, Affirms Readiness to Face Diploma Lawsuit in Sleman District Court
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Sertifikat BAN PT S1- 2009 2014

Sertifikat BAN PT S1 – 14 Sep 2014-14 Sep 2019

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Dokumen MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Sertifikat ASIIN

Buku Panduan Akademik Kurikulum 2021 Edisi Tahun 2024

Buku Panduan PKL 2023

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Informasi Tersedia Setiap Saat

Informasi Tersedia Secara Berkala

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

Contact Us