Pada musim kemarau, kondisi di sebagian besar daerah mengalami kekeringan. Demikian pula di beberapa daerah di Yogyakarta, terutama daerah pegunungan yang lahannya merupakan lahan tadah hujan dan tidak ada pengairan. Pada saat itu, petani-peternak sering mengalami kesulitan hijauan pakan ternak, karena ketersediaannya mulai berkurang, sehingga lahan tidak dapat diolah atau hanya menunggu panen terakhir, pada umumnya ketela dan jagung dan pengolahan lahan baru akan dilakukan menjelang musim hujan.
Berita Fakultas
Long egg merupakan olahan telur penuh gizi yang dimasak dalam tabung silinder atau bambu sehingga berbentuk memanjang seperti tabung, bertekstur kompak, dan rasanya lebih mantap dibandingkan dengan telur rebus dengan cangkangnya. Olahan telur ini dapat dikombinasi dengan variasi bumbu dan mudah dibuat. Biaya produksinya pun relatif murah dan dapat digunakan sebagai salah satu peluang usaha bagi kelompok.
“Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah dicerna dan sangat bagus dikonsumsi oleh anak-anak sehingga dapat mencegah stunting. Telur juga sangat bagus dikonsumsi oleh orang-orang dalam proses penyembuhan dari sakit dan orang-orang lanjut usia yang umumnya kesulitan mencerna dan menyerap makanan,” ujar Kepala Laboratorium Teknologi Susu dan Telur Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Nurliyani, MS., IPM ketika dihubungi pada Senin (20/4).
Ada banyak cara untuk mengisi waktu di rumah di saat pandemi virus Covid-19 berlangsung, khususnya bagi warga perkotaan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah beternak dan bertani dengan menerapkan integrated urban farming system.
“Integrated urban farming system adalah pengintegrasian pertanian dan peternakan di lahan sempit khususnya di daerah perkotaan yang hasilnya dapat dioptimalkan sebagai produksi bahan pangan rumah tangga,” ujar Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng, pada Rabu (15/4).
Keluarga Alumni Fakultas Peternakan UGM (Kapgama) mengajak para alumni dan para mitra untuk peduli membantu mahasiswa yang rentan terdampak virus COVID-19, terutama yang berasal dari jalur Bidikmisi. Melalui program Kapgama Beramal, Kapgama akan menyalurkan bantuan berupa sembako dan nasi bungkus untuk mahasiswa.
“Meningkatkan solidaritas antar sesama anak manusia sangat penting di masa-masa sulit seperti dampak COVID-19 yang sedang kita hadapi bersama ini. Dekan menambahkan, semangat berbagi perlu dikembangkan, tidak hanya berbagi informasi (click-share), tetapi berbagi pengalaman, berbagi waktu, berbagi tenaga, pikiran dan berbagi rezeki bergotong royong membantu sesama yang lebih membutuhkan,” ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika dihubungi melalui aplikasi pesan singkat, Selasa (31/3).
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mempromosikan gizi susu dan telur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mencegah dan mengatasi stunting pada Kamis (27/2) di SPS Kuncup Melati dusun Santren dan SPS Mutiara Hati dusun Karangmalang Sleman.
Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, IPU, ASEAN.Eng menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk perwujudan visi misi Fapet UGM yang dilaksanakan melalui DWP untuk mengampanyekan gizi protein hewani yang murah dan bermanfaat untuk mencegah stunting dan membangun kecerdasan anak.