Selama 75 tahun merdeka, Indonesia telah melakukan berbagai usaha untuk mewujudkan salah satu dari tujuannya, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Negara berkomitmen agar warganya dapat mengenyam pendidikan yang layak dan memenuhi kesejahteraan rakyat baik dari segi pangan, papan, dan sandang.
“Namun, dalam perjalanannya, negara masih memiliki pekerjaan rumah dalam mencapai tujuan tersebut. Kejadian stunting (balita pendek) merupakan permasalahan gizi utama di Indonesia. Stunting tidak hanya berpotensi memengaruhi kesehatan anak, akan tetapi juga tingkat kecerdasannya. Menurut data WHO, rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia pada 2005—2017 adalah 36,4%. Indonesia menjadi negara ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di Asia Tenggara, ujar Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng ketika dihubungi Sabtu (15/8).