Perkembangan pariwisata dewasa ini telah bergeser ke tipe pariwisata alternatif yang lebih memperhatikan daya tampung, pendidikan, sosial-ekonomi, dan ramah lingkungan, termasuk merambah ke dunia peternakan atau kehewanan beserta lingkungan yang mendukungnya. Namun, banyak tantangan yang dihadapi dalam pengembangan jenis pariwisata ini, mulai dari isu hak dan kesejahteraan hewan hingga konflik sosial dan degradasi lingkungan.
“Saat ini, atraksi yang mengandalkan hewan sebagai kemasan pariwisata sangat diminati. Namun demikian, dalam penggunaan hewan sebagai basis pariwisata sering kali disalahgunakan dengan tidak mengindahkan kenyamanan dan kesejahteraan hewan, pemaksaan untuk bergerak dan berperilaku dengan sanksi fisik,” ujar guru besar Fakultas Peternakan UGM, Prof. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM.