Arsip:

Berita Fakultas

Bahas Pembangunan Berkelajutan yang Ramah Lingkungan, Fakultas Peternakan UGM Kembali Selenggarakan Summer Course 2022

Mengangkat tema Multidisciplinary Approach: Essential for Sustainable Environment-Friendly Development”, Fakultas Peternakan UGM Kembali mengadakan Summer Course tahun 2022. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring pada tanggal 12-26 Juli 2022 dan diikuti 127 peserta dari 8 negara.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan UGM menyampaikan mengenai pentingnya generasi muda untuk bekerja sama untuk membahas pembangunan berkelanjutam. “Peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan untuk melahirkan solusi yang tepat. Salah satu upaya dalam memberikan solusi permasalahan diantara akademisi adalah dengan mengadakan Summer Course, yang diharapkan akan memberikan dampak yang luas bagi terbukanya wawasan mahasiswa UGM secara keseluruhan,” papar Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.. read more

Global Food Partners, Fapet UGM, dan Aeres University of Applied Sciences Belanda Bangun Cage-free Innovation and Welfare Hub di Indonesia

Upacara Peletakkan batu pertama diadakan pada Selasa, 7 Juni 2022 di Kalijeruk, Sleman, Yogyakarta, untuk merayakan dimulainya pembangunan Pusat Pelatihan. Sebagai produsen telur terbesar ke-7 di dunia, peternak Indonesia mencari dukungan produksi telur cage-free agar tetap kompetitif dalam memenuhi permintaan telur cage-free yang terus meningkat di Indonesia dan Asia. Survei penilaian kebutuhan produsen GFP baru-baru ini menemukan bahwa produsen telur di Indonesia membutuhkan dukungan dari para ahli tentang bagaimana transisi dari sistem kandang konvensional ke produksi bebas kandang, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Pusat Pelatihan akan memungkinkan produsen telur mencapai kesuksesan, keberlanjutan, dan keuntungan jangka panjang dalam produksi telur bebas kandang baterai. read more

Fapet UGM dan Indonesia Australia Red Meat Cattle and Partnership Gelar Kembali Pelatihan Manajamen Usaha Sapi Potong untuk Skala Kecil Gelombang ke-2

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan Indonesia Australia Red Meat Cattle and Partnership kembali menyelenggarakan pelatihan manajemen usaha sapi potong dengan target peserta yaitu peternak skala kecil. Peternak rakyat memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis peternakan di Indonesia. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Fakultas Peternakan UGM Prof. Ir. Yuny Erwanto, mewakili Fakultas Peternakan pada saat pembukaan acara di The Alana Hotel Yogyakarta, menyambut baik kegiatan kerja sama dan pelatihan ini dan menekankan kepada peserta merekalah pelaku pelaku penyedia daging yang sesungguhnya bagi masyarakat Indonesia. “Semoga hasil pelatihan yang diisi berbagai nara sumber yang kompeten baik akademisi maupun praktisi dapat menjadi bekal dan ditularkan kepada sesama peternak lain di daerahnya.” ucap Prof. Yuny Erwanto. “Harapannya, peternak UMKM dan kelompok ternak kelak juga dapat melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan trading membeli bakalan baik dari lokal maupun internasional agar naik kelas menjadi pengusaha peternakan sapi masa depan.” read more

Juru Sembelih Halal Wajib Miliki 13 Kompetensi

Keterampilan dalam penyembelihan hewan ternak secara halal ternyata tidak cukup hanya dengan menyembelih dan memotong dagingnya saja. Setidaknya ada 13 kompetensi yang harus dimiliki oleh Juru Sembelih Halal (Juleha) untuk mendapatkan sertifikat profesional sebagai Juleha. “kita di SKKNI Juleha itu kita punya 13 kompetensi yang harus dikuasai dan itu wajib semuanya. Jadi yang namanya kompetensi itu ya, satu tidak kompeten maka tidak kompeten semuanya”, ujar Arie Bagus salah satu pengelola asosiasi Juru Sembelih Halal Yogyakarta dalam acara penandatanganan kerja sama antara Fakultas Peternakan dan Juleha Jogja pada Selasa (26/04). Pada kenyataannya, fenomena di lapangan cukup banyak masyarakat yang memiliki hobi dan memakai atribut sebagai Juleha tetapi kompetensi yang dimiliki belum cukup bahkan tidak terpenuhi. read more

RSA UGM Goes to Campus Kenalkan Gaya Hidup “CERDIK”

Saat ini makanan cepat saji dan produk awetan sangat populer di masyarakat seiring dengan semakin mudahnya akses terhadap produk-produk makanan tersebut. Akan tetapi, meskipun sangat digemari dan mudah didapatkan, makanan cepat saji kebanyakan mengandung zat-zat yang membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Konsumsi makanan yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko terkena penyakit tidak menular seperti misalnya penyakit jantung dan hipertensi.

Berdasarkan data dari Institute for Health Metrics and Evaluation, pada tahun 2019, penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah karena penyakit kardiovaskuler. Contoh penyakit kardiovaskuler yang paling umum adalah penyakit jantung koroner dan stroke.  Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pola hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi lemak berlebihan, jarang berolahraga, stress, dan konsumsi alkohol. read more