• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Surel
  • IndonesiaIndonesia
    • EnglishEnglish
Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Nilai-Nilai Etis
    • Pimpinan Fakultas
    • Anggota Fakultas
    • Tenaga Kependidikan
    • Program dan Pusat Kajian
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Departemen
      • Nutrisi Makanan Ternak
      • Sosial Ekonomi Peternakan
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Reproduksi Ternak
      • Produksi Ternak
    • Akreditasi
    • Program Musim Panas
    • Unit Pendukung
    • Kalender Akademik
    • Kemahasiswaan
      • Organisasi Kemahasiswaan
      • Asrama Mahasiswa
      • Paparan Internasional
      • Beasiswa
  • Program Studi
    • Sarjana
      • Program Studi S1
      • S1 Internasional
    • Pasca Sarjana
    • Profesi Insinyur
  • Riset
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Publikasi
    • Buku dan Bab
    • Presentasi
  • Jaringan
    • Internasional
      • Universitas
      • Pemerintah
      • Konsorsium
    • Nasional
  • Alumni
    • Layanan Alumni
    • KAPGAMA
    • Pekerjaan dan Magang
  • Beranda
  • Berita Fakultas
  • Potensi Kotoran Sapi sebagai Energi Alternatif Rp 64,3 Triliun/Tahun

Potensi Kotoran Sapi sebagai Energi Alternatif Rp 64,3 Triliun/Tahun

  • Berita Fakultas
  • 26 Mei 2017, 10.39
  • Oleh: admin
  • 0

Yogyakarta– Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkirakan, potensi ekonomi dari kotoran sapi dan kerbau di seluruh Indonesia sebagai energi alternatif mencapai nilai fantastis, hingga Rp64,3 triliun/tahun.

Angka itu peroleh dari asumsi perhitungan (jika diasumsikan sebagai pengganti) kebutuhan energi BBM (jika semua minyak tanah atau mitan) sebesar 1,23 juta barrel per hari (bph). Jika kotoran sapi dan kerbau yang dihasilkan (asumsi 20 kg/ekor/hari) sejumlah 345,7 ribu ton/hari (data sapi dan kerbau menurut Dirjen Peternakan dan Kedokteran Hewan sebanyak 17,285 juta ekor pada tahun 2016).

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Dekan Fapet UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, Bambang Suwignyo, di Kampus Fapet UGM, Yogyakarta, Selasa (23/5).

“Jika diasumsikan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) penduduk Indonesia hanyalah mitan sejumlah 1,23 juta bph, maka potensi ekonomi yang diperoleh dari kotoran ternak sapi di Indonesia mencatat angka yang sangat fantastis untuk bisa diabaikan pemerintah. Perlu langkah-langkah konkret mewujudkannya,” kata dia.

Ia menerangkan, perolehan angka tersebut didapat dari asumsi perhitungan, jumlah ternak sapi dan kerbau Indonesia tahun 2015 sebanyak 17.285.290 ekor (Dirjen PKH, 2016), dan mampu menghasilkan kotoran sebanyak 345,7 ribu ton. Angka ini setara dengan energi pengganti mitan sebanyak 14,8 juta liter mitan. Angka tersebut diambil dari perhitungan jika semua semua kotoran sapi dan kerbau dibuat biogas dengan ukuran biodigester 9 meter kubik. Angka tersebut jika disetarakan dalam rupiah sebesar Rp 176,3 miliar/hari atau Rp64,3 trilun/tahun.

“Dua ekor ternak jadi 1 biodigester, dan setiap biodigester 9 meter kubik menghasilkan gas setara mitan 3 liter, dan harga mitan non subsidi saat ini sekitar Rp6.800/liter. Jadi angka tersebut mampu memenuhi kebutuhan energi sebesar 13,3% kebutuhan masyarakat Indonesia,” ungkap Bambang.

Hemat Subsidi
Bambang menjelaskan, energi pengganti mitan itu diperoleh dari biogas yang berupa gas berasal dari proses degradasi material bio, baik tanaman maupun hewan, dengan tingkat energi tertentu. Energi yang berasal dari biogas, jelas dia, termasuk dalam kategori renewable energy atau energi yang dapat diperbaharui dan menjadi sumber energi yang berprospek untuk dikembangkan sebagai pengganti energi dari fosil fuel.

Menurut dia, program biogas juga dapat dirancang tidak hanya dalam konteks mengembangkan biogas sebagai energi alternatif, tetapi juga dalam format pemberdayaan. Seluruh kegiatan didalamnya adalah dalam rangka untuk mempopulerkan/mensosialisasikan, mengaplikasikan dan mengembangkan potensi biogas sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

“Pemanfaatan biogas dapat menurunkan pengeluaran rumah tangga keluarga sektor energi karena biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak, lampu penerangan, maupun pembangkit generator. Jadi dapat menghemat subsidi pemerintah,” papar dia.

Pemberdayaan Masyarakat
Selain itu, lanjut Bambang, terdapat manfaat lain dari pemanfaatan biogas. Pertama, masyarakat termotivasi untuk melakukan hidup dengan pola organik. Kedua, masyarakat semakin peduli lingkungan seperti memelihara ternak, memanfaatkan pupuk dari kotoran untuk lahan, memelihara tanaman untuk pangan manusia dan sisa limbahnya untuk pakan ternak.

Ketiga, tambah dia, masyarakat juga terlibat dalam upaya mengatasi isu global warning, climate change dan mensubstitusi kebutuhan energi nasional dan fosil fuel.

“Pemanfaatan biogas pada rumah tangga sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat menuju rumah tangga mandiri energi melalui dicetaknya kader-kader biogas,” tandas Bambang.

Sumber: http://www.beritasatu.com/ekonomi/432478-potensi-kotoran-sapi-sebagai-energi-alternatif-rp-643-triliuntahun.html

Link berita terkait :

http://ekbis.rmol.co/read/2017/05/23/292466/Potensi-Ekonomi-Kotoran-Sapi-Rp-64,3-Triliun-Per-Tahun-

http://pojoksatu.id/pojok-bisnis/2017/05/24/kotoran-sapi-indonesia-bernilai-rp-643-triliun/

http://rimanews.com/ekonomi/bisnis/read/20170523/325031/UGM-potensi-kotoran-sapi-Rp-64-3-triliun-per-tahun

http://id.beritasatu.com/agribusiness/ugm-potensi-ekonomi-kotoran-sapi-rp-643-ttahun/160529

UGM: Potensi Ekonomi Kotoran Sapi Rp 64,3 Triliun/Tahun

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Recent Posts

  • Global Food Partners, Fapet UGM, dan Aeres University of Applied Sciences Belanda Bangun Cage-free Innovation and Welfare Hub di Indonesia
  • Juru Sembelih Halal Wajib Miliki 13 Kompetensi
  • RSA UGM Goes to Campus Kenalkan Gaya Hidup “CERDIK”
  • Fapet UGM Selenggarakan Pelatihan Manajemen Usaha Peternakan Sapi Skala UMKM Bersama Indonesia-Australia Red Meat Cattle Partnership
  • Tiga Teknologi Reproduksi Untuk Meningkatkan Kelahiran Ternak
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No. 3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: (0274) 513363 | Fax: (0274) 521578 |

Email: fapet@ugm.ac.id

Mengunjungi Fapet

  • Peta Kampus
  • Agenda

Pendaftaran

  • Sarjana
  • Pasca Sarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

UNDUH

Formulir Akademik dan Kemahasiswaan

Modul MBKM

Sertifikat BAN PT

Sertifikat BAN PT Unggul

Buku Panduan Akademik Edisi 2021

Buku Panduan Akademik Edisi 2020

Buku Panduan PKL

Buku Panduan Proposal

Buku Panduan Skripsi

Pernyataan Keaslian Tugas Akhir

Unduh selengkapnya…

Lain – lain

Modul Pelatihan Manajemen Usaha Ternak Sapi bagi Peternak Kecil

© 2018 Fakultas Peternakan UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY