Inovasi dan kolaborasi menjadi dua hal penting dalam berwiraswasta. Inovasi yang diperlukan ialah yang mampu menjawab permasalahan masyarakat dan tidak harus selalu sesuatu yang canggih.
“Kuncinya adalah menciptakan produk yang relevan dan customer-driven. Tongsis misalnya, alat ini simpel tetapi sukses di pasaran karena dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berselfie,” ujar dosen muda Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Satyaguna Rakhmatulloh, S.Pt., M.Sc., ketika menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Kewirausahaan, Sabtu (8/12) di Politeknik LPP Yogyakarta.
Dosen yang juga pemilik brand Kefir Ready To Drink “Kefira” tersebut menambahkan, kolaborasi adalah hal penting yang juga harus dilakukan oleh tiap wiraswasta. Kerja sama dapat dilakukan dengan menggandeng perusahaan atau mitra usaha lain untuk menunjang eksistensi, memunculkan inovasi, maupun memupuk kebersamaan sesama wiraswasta.
“Bagi pemula, diperlukan kemauan dan niat untuk mengasah keterampilan berkolaborasi sedini mungkin, misalnya sewaktu masih menjadi mahasiswa. Contoh yang simpel misalnya menjadi volunteer atau bergabung dalam suatu organisasi, hingga pada saatnya dapat mencari mitra yang berlatar belakang berbeda untuk dijadikan sebagai co-founder sehingga bisa saling melengkapi dalam membangun usaha rintisan,” ujar Guna. (Humas Fapet/Nadia)